Tampilkan di aplikasi

Mereguk devisa melalui nila

Majalah Agrina - Edisi 296
13 Februari 2019

Majalah Agrina - Edisi 296

Permintaan fillet nila Indonesia ke pasar Amerika terus meningkat / Foto : DOK. STP

Agrina
Produksi nila dunia mencapai 6,28 juta ton pada 2018. Tahun ini, menurut Ragnar Tveteras, produksi ikan bernama internasional tilapia itu akan mengalami kenaikan dan mencapai sekitar 6,49 juta ton. Ekonom dan Professor dari the University of Stavanger, Norwegia itu memprediksi, suplai tilapia global terus meningkat dengan volume 6,59 juta ton pada 2020.

Suplai Nila Dunia Ragnar menjelaskan, produksi nila meningkat signifikan sejak 1992. Saat itu suplai nila dunia hanya berkisar 485 ribu ton. Tahun 2000 produksi ikan bernama latin Oreochromis niloticus ini sebesar 1,19 juta ton. Angka ini naik lagi menjadi 3,54 juta ton pada 2010 dan menyentuh 6,05 juta ton pada 2017. Produksi mayoritas berasal dari China. Tahun lalu suplai nila dari China mencapai 1,75 juta ton, diikuti Mesir sebanyak 902 ribu ton, Indonesia 830 ribu ton, Brasil 390 ribu ton, dan Bangladesh 344 ribu ton.

Mengutip Undercurrentnews.com, Ragnar menjelaskan, tahun ini produksi nila di China akan meningkat melebihi produksi 2018. Tahun depan, suplai kembali jatuh di bawah angka produksi 2017 yang sebesar 1,7 juta ton. Produksi nila di Mesir juga akan naik tahun ini kemudian menurun pada 2020.

Di Indonesia, Ragnar menaksir, produksi tilapia sedikit naik pada 2019 dan akan meningkat tajam tahun depan dengan volume hampir menyamai produksi Mesir. Sementara itu, suplai nila dari Brasil dan Bangladesh juga naik sedikit hingga 2020.

Produksi nila itu mayoritas lari ke pasar Amerika lalu menyebar ke Rusia kemudian Uni Eropa, seperti Belanda, Spanyol, Belgia, dan Jerman. Mencermati kondisi pasar, Ragnar mengulas, harga fillet nila di negeri Paman Sam pada 1992 sebesar US$6/kg. Nilai ini berfluktuasi dan mencapai harga tertinggi di atas US$7/kg pada 1996-1998.
Majalah Agrina di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI