Tampilkan di aplikasi

Hatchery dihantam tsunami, produksi udang terancam

Majalah Agrina - Edisi 296
13 Februari 2019

Majalah Agrina - Edisi 296

Kerugian PT PAL akibat terjangan tsunami mencapai Rp1,6 miliar

Agrina
Bencana tsunami yang melanda Banten dan Lampung akhir Desember 2018 menghancurkan puluhan bahkan ratusan hatchery (pembenihan) udang di pantai sekitar Lampung Selatan, Lampung dan Anyer, Pandeglang, Banten. Dampaknya, terjadi kekurangan pasokan benur yang mengancam produksi udang nasional.

Ketua Asosiasi Pembenih Udang (APU) Provinsi Lampung, Waiso menyatakan, sebanyak 84 unit hatchery dari 133 anggota APU di Lampung Selatan rusak berat dihantam tsunami. Kerusakan yang dialami berupa fisik bangunan, benur dalam masa pemeliharaan, induk, dan sarana produksi lain ikut hilang. Nilainya diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

“Sementara, kerugian tidak langsung berupa kehilangan potensi produksi hatchery dalam beberapa bulan ke depan. Untuk Lampung Selatan saja potensi produksi benur bisa mencapai 300 juta ekor/bulan dari semua anggota APU,” ujar Waiso di Desa Way Muli, Kec. Rajabasa, Lampung Selatan baru-baru ini kepada AGRINA.

Kerugian

Kehancuran 75% hatchery menyebabkan penurunan produksi benur sekitar 200 juta ekor/bulan. Waiso memperkirakan, pemulihan yang membutuhkan waktu 6 bulan akan mengakibatkan kehilangan potensi produksi benur sebesar 1,2 miliar-1,5 miliar ekor. Hatchery skala rumah tangga milik Polman termasuk yang mengalami kehan curan total. Sebanyak 8 bak pembesaran benur berikut benur siap panen, mes karyawan, dan mesin-mesin hancur rata dengan tanah.

Polman menaksir, kerugian yang dideritanya mencapai Rp300 juta. “Jika tidak ada bantuan dari pemerintah, sulit bagi kami untuk bangkit lagi melihat kondisi sudah begini,” ungkap Tim Iptek APU Lampung itu.
Majalah Agrina di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI