Tampilkan di aplikasi

Memaksimalkan efisiensi dengan mekanisasi

Majalah Agrina - Edisi 298
16 April 2019

Majalah Agrina - Edisi 298

Kegiatan panen dengan mesin panen di PG Bungamayang. / Foto : DOK. PG BUNGAMAYANG

Agrina
Penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) dapat menjawab persoalan efisiensi di perkebunan tebu yang nantinya berujung pada penurunan biaya produksi. Bahkan, menurut pandangan Bambang Setiarso, konsultan dan kontraktor perkebunan tebu yang tengah menggarap PTPN II Sumatera Utara, tanpa mekanisasi prospek bisnis tebu tidak akan lama lagi selesai karena biaya produksi yang tinggi.

Efek positif mekanisasi paling tidak dibuktikan Pabrik gula Bungamayang (Pg Buma) milik PT Perkebunan Nusantara 7 yang terletak di Lampung Utara, Provinsi Lampung. Hampir semua pekerjaan di kebun sudah dibantu mesin, mulai dari pengolahan lahan, perawatan tanaman seperti pemupukan, pengendalian gulma, dan pengairan, hingga ke proses panen.

Menurut Bambang Sutejo, Kasubag Tanaman Semusim PT Perkebunan Nusantara 7, pemanfaatan mesin-mesin mekanisasi sangat meningkatkan efisiensi dari sisi waktu pengerjaan dan biaya. Apalagi luasan lahan yang ditanami tebu di Pg Buma mencapai lebih dari 8.000 hektar (ha).

“Akan membutuhkan tenaga kerja yang sangat besar dan banyak jika semua pekerjaan tersebut dilakukan secara manual menggunakan tenaga manusia,” tuturnya saat disambangi Agrina di kantor direksi PTPN 7 Bandar Lampung, Maret lalu.
Majalah Agrina di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI