Tampilkan di aplikasi

Menjaga produksi jagung agar tetap membubung

Majalah Agrina - Edisi 305
14 November 2019

Majalah Agrina - Edisi 305

Pemerintah masih membenahi data jagung

Agrina
Produksi jagung di kuartal ketiga merupakan kondisi krusial yang menentukan stok jagung awal tahun depan. Tahun ini kementerian pertanian (kementan) mencanangkan produksi jagung sebesar 33 juta ton. Suwandi, Dirjen Tanaman Pangan, Kementan mengklaim, meski kekeringan panjang melanda dan musim hujan terhambat, produksi jagung aman hingga akhir tahun.

“Sekitar 300 ribu- 400 ribu ha lahan (panen) saja per bulan sudah cukup itu untuk penuhi kebutuhan nasional. Jagung tuh aman terus,”ujar Suwandi seperti dikutip Republika.co.id. Ia menambahkan, sebagian besar produksi jagung itu untuk kebutuhan pakan ternak yang mencapai 8 juta-9 juta ton per tahun. Atau, kebutuhan jagung pakan per bulan berkisar 700 ribu-800 ribu ton.

Agung Hendriadi, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan menguatkan, stok jagung stabil dan aman. Hanya saja ia belum bisa menyebut prediksi produksi jagung jelang akhir 2019 dan masa panen 2020 karena data produksi “emas pipilan” belum diharmonisasikan secara kumulatif dengan lembaga-lembaga terkait.

Bahkan, Agung menjelaskan, produksi jagung 2020 turun menjadi 29 juta ton dari target sebelumnya 33,957 juta ton. Meski begitu, kebutuhan jagung nasional yang mencapai 17 juta ton akan tetap terpenuhi. Menanggapi ketersediaan dan target produksi jagung, SyahrulYasin Limpo, Menteri Pertanian yang baru tidak bersedia menyebut secara gamblang. Syahrul mengaku masih menghitung dan membenahi data jagung.

Sementara itu sejak Maret 2019 Indonesia kedatangan hama baru, ulat grayak Spodoptera frugiperda (J.E. Smith) yang cukup meresehkan petani jagung. Ulat grayak ini menyerang pertanaman jagung di Sumatera seperti Aceh, Sumut, Sumbar, Lampung kemudian menyebar ke Jawa, seperti Banten (Serang), Jateng (Kendal), DIY (GunungkKidul), dan Jatim (Tuban). Gagal panen akibat serangan hama baru yang akrab disebut fall army worm (FAW) ini berkisar 20%-50%
Majalah Agrina di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI