Tampilkan di aplikasi

Tanam metode zig-zag tingkat produksi

Majalah Agrina - Edisi 305
14 November 2019

Majalah Agrina - Edisi 305

Jagung metode tanam zigzag bisa menghasilkan 20 ton tongkol/ha

Agrina
Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya dalam meningkatkan produksi jagung di berbagai daerah agar kebutuhan jagung dalam negeri terpenuhi dan mengurangi impor. Penanaman jagung tidak hanya di lahan subur melainkan juga dia tanah tidak subur atau tanah kering dan masam dengan teknologi bahan fosfat organik dan metode zig-zag.

Kapala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Dr. Husnain, M.Sc. menyampaikan, percobaan teknologi tersebut sudah dilakukan di Kalimantan Selatan dengan tekstur tanah merah dan berbatu. Panen pertama 16 ton tongkol/ha, kedua 18 ton tongkol/ha, hingga 20 ton tongkol/ha terus meningkat sampai 4 kali musim tanam. Demplot terus dilakukan di setiap daerah supaya petani dapat merasakan peningkatan produksi jagung.

Demplot di Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanah (Balittanah) di Taman Bogo, Lampung juga menghasilkan rata-rata produktivitas jagung 16 ton/ha pipilan basah. “Produksi di Lampung sangat bagus maka pabrik pakan akan terpenuhi. Kami berharap ke depan Lampung menjadi sentra jagung.

Sosialisasi ini akan terus dilakukan di tanah masam, terutama untuk komoditas jagung agar petani mendapatkan hasil yang tinggi,”kata lulusan S3 Ilmu Tanah dan Ekologi di Shimane University, Jepang itu saat acara “Temu Lapang dan Bimtek Aplikasi Fosfat Alam pada Tanaman Jagung” di Lampung (25/10).
Majalah Agrina di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI