Tampilkan di aplikasi

Menakar peluang pasar mesin pertanian

Majalah Agrina - Edisi 357
5 April 2024

Majalah Agrina - Edisi 357

Asha W. Saelan, Nanang Widyanarko, Agung Prabowo (kiri-kanan), pengembangan mekanisasi pertanian harus selektif wilayah dan selektif teknologi

Agrina
Pertanian Modern Berkelanjutan Bungaran menekankan pentingnya praktik pertanian modern berkelanjutan dan potensi swasembada pangan melalui peran mekanisasi pertanian. Apalagi, pertumbuhan populasi global yang diproyeksikan mencapai 10 miliar di tahun 2050 memberikan tekanan signifikan pada sektor pertanian untuk meningkatkan produksi pangan dan memaksimalkan hasil panen. Oleh karenanya, peningkatan produksi pangan harus didukung mesin pertanian modern.

Seminar juga menghadirkan pembicara Kepala Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Mekanisasi Pertanian (BSIP Mektan), Kementerian Pertanian, Agung Prabowo;Wakili Ketua Asosiasi Teknologi Tanpa Awak (ASTTA), Asha W. Saelan; dan Principal Business Consultant PRISMA, Nanang Widyanarko. Menurut Agung, salah satu solusi yang mampu menjawab kebutuhan pangan adalah implementasi mekanisasi pertanian secara masif.

Kenapa harus beralih ke modern? Banyak keuntungan, yaitu mampu menurunkan tenaga kerja 69%, biaya produksi 31%, mengurangi susut hasil 68%, mampu meningkatkan produktivitas 10%, dan profit 20%, sehingga petani bisa lebih sejahtera,”terangnya.

Agung mengutarakan, petani yang bergerak di bidang pertanian saat ini usianya rata-rata di atas 45 tahun sehingga, data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, pada 2035 SDM (sumber daya manusia) pertanian akan nol. Di sisi lain, kebutuhan pemenuhan pangan sangat tinggi. Sudah waktunya petani menggunakan mesin pertanian modern.
Majalah Agrina di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI