Meski konsep penggunaan robot di pertanian sudah ada sejak lama, peningkatan popularitasnya belakangan ini disebabkan kemajuan teknologi. Di tahap awal robotika pertanian, mesin dasarnya diterapkan untuk tugas-tugas seperti pemanenan, penanaman, dan analisis tanah. Seiring evolusi kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin, robot pertanian mengalami peningkatan signifikan yang memungkinkan untuk melakukan pekerjaan kompleks dengan efisiensi dan presisi lebih tinggi.
Federasi Robotika Internasional memperkirakan pasar robotika pertanian global akan mencapai US$18,2 miliar pada akhir tahun fiskal 2023. Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya pengakuan terhadap manfaat robotik pertanian, ditambah kenaikan permintaan pangan karena meningkatnya populasi global.
Manfaat Robot Pertanian Salah satu keuntungan utama penerapan robotika di pertanian adalah peningkatan produktivitas yang signifikan. Menurut penelitian European Robotics Research Network, penggunaan sistem robotik untuk tugas-tugas hortikultura menghasilkan peningkatan efisiensi yang luar biasa, sebesar 50% dibanding cara tradisional. Ini tidak saja memungkinkan petani menghemat banyak waktu dan uang namun juga berpotensi meningkatkan hasil panen secara signifikan.
Memanfaatkan robotika tidak hanya membawa kemajuan teknologi tetapi juga menghasilkan keuntungan finansial, terutama melalui pengurangan biaya. Dengan meminimalkan biaya tenaga kerja, mengingat kekebalan robot terhadap waktu istirahat, hari sakit, dan upah lembur, pertanian dapat mengurangi biaya operasional secara signifikan. Bahkan, sistem otomatis ini unggul dalam melakukan tugas-tugas yang dianggap terlalu berbahaya bagi manusia sehingga mengurangi risiko kecelakaan dan selanjutnya mengurangi pengeluaran asuransi.
