Tak dapat dipungkiri, perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang begitu cepat dan pesat sejak ditemukannya mesin dan komputer. Setiap hari, di berbagai belahan bumi muncul berbagai inovasi dan teknologi terbaru.
Pada September lalu, di ajang “Frankfurt Motor Show 2017”, AeroMobil 4.0 tampil dengan purwarupa teranyar yang merupakan hasil dari perubahan dan perbaikan terhadap beberapa produk AeroMobil sebelumnya, mulai dari AeroMobil versi 1.0, versi 2.5, hingga versi 3.0.
Tapi , meskipun muncul dengan tampilan yang sepenuhnya baru, tetap ada banyak kesamaan pada AeroMobil SCIENCE & TECHNO 4.0 dengan versi-versi sebelumnya. Pada desain eksterior, misalnya, mobil “jadi-jadian” ini tetap dibalut dengan sasis monocoque sebagai pelindung dari benturan atau tabrakan, seperti sasis yang digunakan oleh mobil-mobil balap McLaren.
Begitu juga pada bagian sabuk pengaman, airbag, hingga parasut darurat yang ada di dalam mobil ini. Menurut pihak AeroMobil, produk terbarunya ini adalah salah satu kendaraan mewah berteknologi tinggi yang rancangan modelnya merupakan hasil kombinasi inovasi di bidang otomotif dan dirgantara.
Selain itu, flying car yang konsep pembuatannya mulai dilakukan sejak tahun 1990 ini juga memiliki banyak keunggulan karena bagian eksteriornya dibuat dari material komposit karbon. AeroMobil 4.0 dibekali mesin Boxer 2.0L 4-silinder yang bisa menghasilkan tenaga hingga 300 bhp.
Saat masih menyentuh jalan raya, mobil masa depan ini bisa melesat dengan kecepatan mencapai 100 mph, dan melejit hingga kecepatan tertinggi 223 mph saat melayang di udara dengan daya tempuh sejauh 466 mil (750 km). Dan untuk membuat sayap-sayapnya mengembang terbuka dalam posisi siap terbang, AeroMobil 4.0 membutuhkan waktu sekitar tiga detik.
