Pesawat kargo sejatinya didesain khusus untuk mengangkut barang dengan jumlah besar. Umumnya pesawat kargo hanya memiliki satu atau lebih pintu besar untuk memudahkan bongkar muat kargo. Berbeda dengan pesawat penumpang, pesawat kargo memiliki konst ruksi berbadan besar atau gemuk, sayap yang lebar dan juga diimbangi dengan banyaknya roda untuk menopang badan pesawat kargo itu sendiri.
Berawal tahun 1960-an, John M. Conroy pembuat pesawat CL-44 Conroy Skymaster membeli pesawat Boeing 377 Stratocruiser. Dirinya yakin bahwa sewaktu-waktu NASA akan menggunakan pesawat kargo yang besar. Sehingga ia merekrut para insinyur untuk membuat model yang lebih besar.
Dibalik kebutuhan NASA yang memerlukan pesawat untuk membawa segala komponen pesawat dari tempat produksi, pengujian, lalu dibawa ke fasilitas peluncuran, maka membutuhkan pesawat kargo yang sangat besar dan cukup lebar untuk mengangkut untuk mendukung pekerjaan NASA.
Aero Spacelines produksi Boeing pertama kali dikembangkan NASA pada tahun 1962. Aero Spacelines membuat tiga versi pesawat kargo, yaitu Pregnant Guppy, Super Guppy dan Mini Guppy. Hanya berjarak lima tahun setelah Pregnant Guppy diproduks i , Super Guppy dibuat dari versi militer Boeing 377 Stratocruiser, yaitu Boeing C-97 Stratofreighter, Super Guppy digadang-gadang sebagai pengganti generasi sebelumnya yaitu pesawat kargo Pregnant Guppy, Super Guppy dirancang khusus untuk membawa peralatan NASA di seluruh penjuru.
Dengan bentuk yang mirip “ikan guppy”, sejauh ini Super Guppy telah digunakan untuk membawa komponen bergerak dari sejumlah program seperti misi Gemini, Apollo, dan Skylab. Super Guppy memiliki hidung berengsel yang dapat terbuka layaknya pintu sehingga memudahkan membawa roketroket NASA dan juga memudahkan proses bongkar muat.
