Solar impulse 2 berhasil menjadi pesawat pertama yang mampu mengelilingi dunia tanpa bahan bakar fosil. Pesawat yang mengandalkan tenaga surya ini merupakan eksperimental dari perkembangan teknologi kedirgantaraan.
Pesawat pada umumnya menggunakan bahan bakar avtur. Tapi, seiring perkembangan teknologi dirgantara perlahan pesawat mencari bahan bakar alternatif lain yang ramah lingkungan. Seperti halnya inovasi teknologi pada mobi l yang kini mulai beral ih menggunakan listrik juga tenaga surya sebagai pengganti bahan bakar fosil. Kabar menggembirakan datang dari Swiss yang sukses mengembangkan pesawat tenaga surya yang diberi nama Solar Impulse 2.
Tenaga surya dipilih untuk menjadi sumber energi pesawat karena bahan bakar yang berasal dari fosil kini sudah semakin menipis persediaannya. Bukan tidak mungkin kalau di masa depan bahan bakar avtur akan habis dan hilang dari muka bumi.
Kabarnya, butuh waktu mencapai 12 tahun untuk membuat pesawat Solar Impulse. Pesawat tersebut merupakan hasil buah pikiran dua orang ilmuwan Swiss Bertrand Piccard dan Andre Borschberg. Solar Impulse 2 adalah lanjutan dari prototipe Solar Impulse pertama, yang pernah diujicobakan pada 2010 lalu dan berhasil menjadi pesawat tenaga surya pertama yang terbang pada malam hari.
Pesawat tersebut pertama diperkenalkan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab pada 3 September 2015, yang memiliki misi mengelilingi dunia. Bertrand Piccard dan Andre Borschberg yang langsung turun tangan bertindak sebagai pilot untuk menyelesaikan misi tersebut. Perjalanan yang terdiri dari 17 etape itu melintasi empat benua, tiga lautan, dan dua samudera. Tahapan terpanjang, yakni penerbangan sejauh 8.924 kilometer dari Nagoya, Jepang menuju Hawai, Amerika Serikat. Perjalanan tersebut berlangsung selama hampir 118 jam.
