Tampilkan di aplikasi

Buku Amerta Media hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Hidup Bahagia Ala Pasutri Jawa

1 Pembaca
Rp 60.000 33%
Rp 40.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 120.000 13%
Rp 34.667 /orang
Rp 104.000

5 Pembaca
Rp 200.000 20%
Rp 32.000 /orang
Rp 160.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Merawat kebahagiaan dalam rumah tangga, bukanlah hal yang mudah. Sebab, dinamika psikologis, ekonomi maupun kebudayaan, selalu menuntut penyesuaian. Apalagi, jika tempat tinggal terpaksa berpindah/ relokasi akibat bencana alam. Berangkat dari riset psikologi, penulis hendak menyuguhkan gambaran menarik tentang bagaimana pasangan suami-istri menemukan makna kebahagiaan ditengah situasi sulit, menjadi penyintas erupsi Gunung Merapi, pada tahun 2010 silam.

Bahan dasar buku ini merupakan karya tulis ilmiah penulis yang memiliki judul asli “Gambaran Kebahagiaan Pasangan Suami-Istri Suku Jawa yang Tinggal di Relokasi Hunian Tetap Pagerjurang, Kepuharjo, Cangkringan”. Demi keluasan manfaat, maka perlu kemudian penulis bukukan dengan mengubah beberapa bagian. Buku ini akan memberikan gambaran bagaimana pasangan suami-istri suku jawa penyintas erupsi merapi 2010 merajut kebahagiaan dalam rumah tangga mereka. Kisah-kisah yang bisa diteladani bagi yang sudah berkeluarga dan yang akan membangun mahligai pernikahan.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Andi Ferdana

Penerbit: Amerta Media
ISBN: 9786235510033
Terbit: Agustus 2021 , 134 Halaman










Ikhtisar

Merawat kebahagiaan dalam rumah tangga, bukanlah hal yang mudah. Sebab, dinamika psikologis, ekonomi maupun kebudayaan, selalu menuntut penyesuaian. Apalagi, jika tempat tinggal terpaksa berpindah/ relokasi akibat bencana alam. Berangkat dari riset psikologi, penulis hendak menyuguhkan gambaran menarik tentang bagaimana pasangan suami-istri menemukan makna kebahagiaan ditengah situasi sulit, menjadi penyintas erupsi Gunung Merapi, pada tahun 2010 silam.

Bahan dasar buku ini merupakan karya tulis ilmiah penulis yang memiliki judul asli “Gambaran Kebahagiaan Pasangan Suami-Istri Suku Jawa yang Tinggal di Relokasi Hunian Tetap Pagerjurang, Kepuharjo, Cangkringan”. Demi keluasan manfaat, maka perlu kemudian penulis bukukan dengan mengubah beberapa bagian. Buku ini akan memberikan gambaran bagaimana pasangan suami-istri suku jawa penyintas erupsi merapi 2010 merajut kebahagiaan dalam rumah tangga mereka. Kisah-kisah yang bisa diteladani bagi yang sudah berkeluarga dan yang akan membangun mahligai pernikahan.

Pendahuluan / Prolog

Kata Pengantar
Kebahagiaan dalam hidup adalah suatu hal yang menjadi dambaan setiap individu. Kebahagiaan merupakan konsep yang bersifat subjektif, karena setiap individu memiliki tolok ukur yang berbeda-beda dalam mengartikan kebahagiaan tersebut. Kebahagiaan tidak bisa diukur dengan seberapa banyak materi yang dimiliki, kekuasaan dan jabatan yang saat ini diduduki, atau bahkan kecantikan maupun ketampanan yang dimiliki. Kebahagiaan bukan semata-mata menyoal materi belaka. Ada banyak teori yang menjelaskan tentang kebahagiaan. Namun masih jarang tokoh pribumi yang mengajukan konsep kebahagiaan yang relevan dengan budaya kita. Ki Ageng Suryomentaram adalah salah satu tokoh yang memopulerkan teori mengenai kebahagiaan di mana menurutnya. Kebahagiaan adalah suatu kondisi di mana individu memiliki keinginan dan mampu mengerti dampak dari keinginan tersebut. Dampak dari keinginan (karep) tesebut adalah bungah (senang) jika keinginan (karep) tercapai serta mungkin akan menimbulkan keinginankeinginan yang lain (mulur) dan susah jika keiginan tidak tercapai (mungkret).

Tidak hanya sampai disitu saja individu yang bahagia juga mampu mengerti bahwa bungah (senang) dan susah hanya sementara karena hal itu akan terjadi terusmenerus seiring dengan munculnya keiginan-keinginan baru (mulurmungkret). Dasar dari sebuah kebahagiaan adalah pengakuan terhadap sebuah eksistensi manusia sebagai sebuah simpangan antara senang (bungah) dan susah.

Menjaga kebahagiaan tentu menjadi tidak mudah ketika pasangan suami-istri tersebut harus memulai kehidupan baru di relokasi. Relokasi diartikan sebagai pemindahan tempat dari suatu lokasi ke lokasi lain. Jika dikaitkan dalam konteks perumahan dan permukiman, relokasi dapat diartikan pemindahan suatu lokasi permukiman ke lokasi permukiman yang baru.

Daftar Isi

Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I. Pendahuluan
     Pengantar
     Kajian yang Relavan
     Catatan Metodologi
Bab II. Makna Kebahagiaan
     Faktor-Faktor Kebahagiaan
     Langkah-langkah Untuk Mencapai Kebahagiaan
Bab III. Kebahagiaan Pasutri
     Pengukuran Pasangan Suami-Istri Bahagia Dalam Sebuah Perkawinan
Bab IV. Suku Jawa Dan Kebahagiaan
Bab V. Kebhagiaan,PAsangan Dan Relokasi
     Faktor yang Dapat Mempengaruhi Proses Relokasi
     Dampak Relokasi Pemukiman
     Kebahagiaan Pasangan Suami-Istri Suku Jawa yang Tinggal di Relokasi
Bab VI. Pasangan Jawa Memaknai Kebahagiaan
Bab VII. Nilai-Nilai Kebahagiaan Pasutri Jawa
     Karep
     Tentrem (Tentram)
     Tatag (Tatag)
     Nilai-nilai Jawa yang Mempengaruhi Kebahagiaan
Bab VIII. Penutup
Daftar Pustaka
Glosarium
Indeks
Profil Penulis