Tampilkan di aplikasi

Buku Ananta Vidya hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Aksara-Aksara Getaran Jiwa

1 Pembaca
Rp 68.700 53%
Rp 32.555

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 97.665 13%
Rp 28.214 /orang
Rp 84.643

5 Pembaca
Rp 162.775 20%
Rp 26.044 /orang
Rp 130.220

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Selaksa sabda semesta, wanita memainkan rupa. Di panggung sandiwara dunia, mengandung, melahirkan, menyusui, sempurna menjadi apa yang diminta. Tak pernah tahu, bumi akan merestui, di bagian mana akan memberikan rona bahagia.

Tak gampang menjadi perempuan, tak mudah berperan sebagai wanita. Bertahan dalam rasa sakit, tegar pada setiap kesulitan, jauh dari kata menyerah kalah, kadang membuat kusut benang-benang terajut dalam pikiran.

Menuliskan rasa jiwa dengan rangkaian kata, mungkin menjadi bagian dari mencari solusi. Tampaknya sepele, namun menjadi wanita yang kuat adalah sebuah keharusan. Sedikit sakit, menangis, berkeluh kesah, banyak membohongi diri sudah menjadi santapan sehari-hari.

Maka, sadarilah hidup tidaklah mudah, masalah akan selalu ada, dan kita, wanita-wanita perkasa harus bisa bertahan. Melewati hujan, badai dan kesulitan yang kadang tidak bisa kita hindari.
Selamat berjuang menjadi pribadi yang kokoh dan mandiri namun tetap lembur hati.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Marjiyanti Djoyo Utomo / Leni Angraeni / Yunita Sari / Hanifah Azhari / Nurul Hakiki / Isti Maimunah / Diah Wulansari / Poniti / Eny Hariyatun / Nurlina

Penerbit: Ananta Vidya
ISBN: 9786235634623
Terbit: Juli 2022 , 136 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Selaksa sabda semesta, wanita memainkan rupa. Di panggung sandiwara dunia, mengandung, melahirkan, menyusui, sempurna menjadi apa yang diminta. Tak pernah tahu, bumi akan merestui, di bagian mana akan memberikan rona bahagia.

Tak gampang menjadi perempuan, tak mudah berperan sebagai wanita. Bertahan dalam rasa sakit, tegar pada setiap kesulitan, jauh dari kata menyerah kalah, kadang membuat kusut benang-benang terajut dalam pikiran.

Menuliskan rasa jiwa dengan rangkaian kata, mungkin menjadi bagian dari mencari solusi. Tampaknya sepele, namun menjadi wanita yang kuat adalah sebuah keharusan. Sedikit sakit, menangis, berkeluh kesah, banyak membohongi diri sudah menjadi santapan sehari-hari.

Maka, sadarilah hidup tidaklah mudah, masalah akan selalu ada, dan kita, wanita-wanita perkasa harus bisa bertahan. Melewati hujan, badai dan kesulitan yang kadang tidak bisa kita hindari.
Selamat berjuang menjadi pribadi yang kokoh dan mandiri namun tetap lembur hati.

Pendahuluan / Prolog

Kata Pengantar
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillah. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya, rahmat dan hidayah-Nya yang tak terkira hingga tiada henti kami ingin berkarya bersama, tanpa mengurangi kesyukuran terhadap apa yang telah kami punya.

Antologi Aksara-aksara Getaran Jiwa terinspirasi dari Antologi Penyair Samarinda Menulis Ibu adalah berbicara tentang rasa yang setiap wanita memilikinya, yang kadang tak bisa dituangkan dalam ucapan hanya mampu diurai dengan linangan air mata. Namun kini suka duka saat berperan sebagai anak, istri serta seorang ibu, ingin ditumpah ruahkan dalam deretan kata-kata, tanpa menimbulkan nyeri di bagian dada paling dalam.

Seperti apa rupa duka lara bahagia? Apa warnanya? Bagaimana bentuk rupanya? Apakah dia merupakan manifestasi dari seluruh luka yang menggores dalam raga masing-masing kita? Disinilah kami menorehkan titik demi titik tinta hingga menjadi rangkaian kata yang indah untuk dibaca, walaupun kami tahu bahwa “Tak ada rasa yang bisa ditulis tuntas dengan kata namun kami ingin rasa bisa diberi makna lewat kata”.


Penulis

Marjiyanti Djoyo Utomo - Menulis, bagi seorang Marjiyanti Djoyo Utomo adalah obsesi yang terpendam, menjadi mimpi panjang tak berujung, menghantui setiap bagian dari malam-malam penuh angan. Tak bertuan, tanpa ibu-bapa, menulis melesatkan asa dan harapan untuk mengurai kepedihan, luka dan air mata, menemukan muara kala jalan tanpa sengaja terbuka, tanpa batas, tanpa penghalang
Leni Angraeni - Seorang guru sekolah dasar dalam bidang pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan di Kota Samarinda.

Bagi saya, menulis menjadi suatu tantangan tersendiri. Saya meyakini bawah ilmu apapun akan menjadi sebuah pengalaman terbaik yang akan menjadi cerita di kehidupan dan tentang dalam sebuah kata yang bermakna. Semoga karya saya dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Yunita Sari - Jebolan fakultas Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Mulawarman Samarinda. Lulus pada tahun 2012 sudah mengajar di beberapa sekolah swasta dan negeri sampai akhirnya tahun 2015 sempat bekerja disebuah perusahaan distributor. Tahun 2019 sampai sekarang masih aktif mengajar menjadi seorang guru bahasa Inggris.
Hanifah Azhari - Seorang guru sekolah dasar di kota Samarinda. Saat ini, ia tinggal di daerah Palaran.

Baginya, menulis adalah hal menarik. Rasa dan emosi bisa leluasa tertuang, imajinasi dan kreasi bisa seluas cakrawala. Ibu satu anak ini sudah mengajar selama lima tahun. Semoga, dengan pengalaman yang masih secuil ini, bisa membuka jendela-jendela pengalaman hebat yang membawa dampak baik dalam hidupnya kedepannya, semoga.
Nurul Hakiki - Setelah lulus kuliah mengawali karir menjadi IRT membuat saya menjadi fokus dengan pekerjaan rumah dan tidak pernah terpikir untuk mengenal dunia LITERASI dan setelah mengikuti tes CPNS pada tahun 2019, alhamdulillah diberikan kesempatan dan kepercayaan oleh Allah untuk berkecimpung di dunia pendidikan dan ditempatkan di SDN 021 Palaran. Di situlah pertama kali bisa mengabdikan diri untuk mendidik anak-anak dan di situlah rasa ingin tahu menjadi tinggi dan semangat untuk terus belajar dan berkembang, menjadi terpacu.
Isti Maimunah - Memulai karier dengan menjadi guru honorer di SDN 008 Palaran pada tahun 2013 dan diangkat menjadi CPNS pada tahun 2020 di SDN 018 Palaran Pada kesempatan ini, penulis ingin belajar bersama teman-teman hebat dan meningkatkan motivasi diri untuk terus berkarya dan mendapatkan pembelajaran bermakna. Semoga melalui penulisan dalam karya antologi 55 penulis ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan.
Diah Wulansari - Sebagai guru di SDN 003 Palaran Samarinda. Dorongan dan semangat yang diberikan kepadanya sehingga memberanikan diri untuk membuat persembahan sebuah karya tentang wanita-wanita tangguh di kehidupan ini. Semoga melalui persembahan sebuah karya antologi sajak yang dipersembahkan di Hari Ibu, dapat memberikan manfaat dan menginspirasi serta aktualisasi rasa cinta kasih kita kepada wanita-wanita tangguh yang telah memberikan segenap cintanya untuk kita.
Poniti - Memulai menekuni dunia pendidikan sejak tahun 2003 sebagai guru honorer pada sebuah SD Negeri 012 Palaran. Setahun kemudian beralih tempat mengajar pada sebuah sekolah berkat rekomendasi dari guru terbaik saya.

Terima kasih kepada ibu Eny Hariyatun, S.Pd dan bunda Marjiyanti, S.Pd., M.Pd, guru sekaligus ibu yang selalu membimbing dan mengarahkan kebaikan untuk masa mendatang. Terima kasih tak terhingga juga untuk sang inspirator yang selalu menyemangati setiap langkah yang ditempuh.
Nurlina - Pendidikan di SD 004 Sangasanga dilanjutkan ke SMP dan SMA 1 Sangasanga, mengambil jenjang Pendidikan Ekonomi di Universitas Mulawarman, AK.200-2004, wujud kecintaan terhadap pendidikan, penulis mengambil penyetaraan S.Pd di UT Kota Samarinda 2018

Daftar Isi

Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Leni Angraeni
     Ego Tak Sanggup Bernalar
     Waktu Tak Berujung
     Pembenci
Yunita Sari
     Hidup Itu Lucu
     Here with Him
     Ini Bukan Kamu
     Kupikir Kamu Pelangi
Hanifah Azhari
     Berkawan Diam
     Masa Dulu
     Potongan Jiwa Belahan Raga
     Pelukan Semeru
     Tentang Kaki Kecil
     Terkubur Hasrat
Nurul Hakiki
     Anakku Buah Hatiku
     Kaulah Kekasih Sejati
     Maka Jadilah Mentari
     Makna Sebuah Hidup
     Pada Pantai-Mu Aku Merindu
     Pena
Isti Maimunah
     Aku Menunggu
     Apa Arti Sebuah Kata
     Anak-Anak Istimewa
     Catatan Kecil Merapi
     Fatamorgana Dunia
     Menanti Jawara Hati
     Pejuang
Diah Wulansari
     Bunda, Aku Lelah
     Dalam Diam
     Di Halaman Pertama
     Kisah Dibawa Embun
     Jiwa Tak Berujung
     Lukisan Tanpa Gambar
     Mutiara Bening
     Rindu Doa Ibu
Poniti
     Alur Mengikuti Alir
     Bunda. Begitu Aku Memanggilmu
     Mentari
     Menyatunya Rasa
     Pada Akhirnya
     Sepeninggalmu
     Sukma Para Pemuja
     Senja Kali Ini
     Semburat Jingga
Eny Hariyatun
     Andai Kautahu
     Bersimpuh Di Gelap Senja
     Cinta Itu Kisahmu
     Doa Ibu
     Di Persimpangan
     Kesetiaan Tanpa Syarat
     Kembali Ke Sekolah
     Lorong Gelap
     Mungkin
     Pantai Penantian
     Rasa
     Rindu Masa
     Senja Sendu
     Tanpa Paksa
     Tak Seindah Doa
     Tak Harus Berpaling
     Waktu Tak Akan Kembali
Marjiyanti
     Aku dan Senja
     Akan Menyerah
     Air Mata Perpisahan
     Bagi Para Purna
     Bait-Bait Perkasa
     Cerita Pagi
     Dari Fajar Hingga Senja
     Entah
     Harapan-Harapan
     Ibu Rindu
     Jendela Hati
     Kehidupan
     Ketukan Di Pintu
     Memeluk Mimpi
     Rindu Tak Menyiksa
     Rindu Tak Beribu
     Rindu Seorang Ibu
     Sampai Kapan Pun
Nurlina
     Berilmu Tapi Tak Beradab
     Bisa Tanpa Kata Paksa
     Dilema
     Dian
     Goresan Kata
     Hening Cinta
     Hujan
     Karang
     Kota Kenangan
     Kelu Hati
     Kuasa-Mu
     Melatiku
     Menatap Senja
     Nyamuk
     Obat
     Oyen
     Rezeki Tak Akan Ingkar Janji
     Petaka Tersurat
     Rumpun Rambutan
     Tak Ada yang Sia-Sia
     Tak Perlu Keburu
     Tiga Ratus Enam Puluh Lima Hari
     Waktu