Tampilkan di aplikasi

Mencari syafaat di situasi dahsyat

Majalah Arrisalah - Edisi 208
9 Juli 2019

Majalah Arrisalah - Edisi 208

Alam semesta

Arrisalah
Setelah manusia dibangkitkan dari kuburnya, Allah akan mengumpulkan manusia di atas tanah yang rata seperti roti putih yang bundar dan pipih. Saat itu manusia tidak mengenakan pakaian dan alas kaki sementara matahari didekatkan sejauh satu mil saja. Tidak ada bangunan atau naungan yang bisa digunakan untuk berteduh. Sehingga manusia tenggelam oleh keringatnya sendiri sesuai dengan kadar amalan masing-masing ketika di dunia.

Begitu dahsyatnya hari-hari itu sehingga manusia mencari sosok-sosok yang dapat menolong mereka. Manusia pun berusaha menemui para Nabi untuk dapat memintakan syafaat kepada Allah. Namun, mereka semua menolak. Rasulullah menuturkan kejadian dan dialog yang terjadi di padang mahsyar ini dengan sangat detail.

Beliau bersabda: Pada hari Kiamat, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengumpulkan seluruh makhluknya, yang pertama sampai terakhir di satu tanah luas yang datar, hingga orang yang memanggil dapat memperdengarkan kepada mereka, dan orang dapat melihat mereka seluruhnya, dan matahari mendekat sehingga manusia mengalami kesusahan dan mencapai kekritisan, yang mereka tidak mampu dan tidak bisa menanggungnya.

Maka sebagian manusia berkata kepada yang lainnya, “Tidakkah kalian melihat keadaan kalian sekarang? Tidakkah kalian melihat yang telah menimpa kalian? Tidakkah kalian mencari orang yang dapat memintakaan syafaat untuk kalian kepada Allah?” Sebagian lainnya berkata, “Mari kita datangi Adam!” Lalu mereka menemui beliau, dan berkata, “Wahai Adam, engkau adalah bapak (seluruh) manusia. Allah menciptakanmu dengan tangan-Nya dan meniupkan kepadamu dari ruh-ruh-Nya, serta memerintah para malaikat untuk sujud, dan malaikat pun sujud kepadamu.
Majalah Arrisalah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI