Tampilkan di aplikasi

Tempat persinggahan kita

Majalah Arrisalah - Edisi 209
9 Juli 2019

Majalah Arrisalah - Edisi 209

Alam semesta

Arrisalah
Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya. (Al Insyiqaaq 6). Ayat di atas memberi tahu kita tentang pastinya perjumpaan manusia dengan Allah. Sukarela atau terpaksa, menerima atau menolak, menyerah ataupun membangkang. Sebab ia memang bukan berada di dalam kekuasaan manusia.Dan Allah tidak perlu bermusyawarah dengan manusia dalam masalah ini.Manusi dengan aktifitas hidupnya sedang berjalan menuju Allah, dengan jenis amal apapun yang telah dikerjakan.Baik maupun buruknya.

Perjalanan yang mungkin sangat panjang dan melelahkan ini harus di bangun di atas empat pondasi utama, yaitu Yaqzhah (kesadaran), bashirah (ketajaman mata hati), fikrah(berfikir atau merenung) dan ‘azam(tekad yang bulat). Keempat pondasi ini ibarat terminal transit, persinggahan sementara tempat bertolaknya manusia pergi menuju Allah. Dari masing-masing terminal ini, seorang musafir akan mengambil tambahan perbekalan yang memungkinnya menempuh perjalanan hingga akhir dengan selamat.

Seseorang tidak akan bersiap-siap pergi sebelum dia menyadari kelalaiannya, dan bahwa dia bukanlah penduduk negeri tempat dia singgah. Mata batinnya akan membantunya melihat secara jernih tentang segala kemungkinan yang akan terjadi dalam perjalanannya, manfaat perjalanan itu bagi dirinya, kerugian yang akan dialami seandainya dia tetap tinggal, bahaya yang ada dan peluang yang tersedia. Kemudian berfikir dan merenung tentang perbekalan yang harus disiapkan agar dia tidak kehabisan di tangah perjalanan.
Majalah Arrisalah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI