Tampilkan di aplikasi

Skenario Yahudi di balik keruntuhan Khilafah Turki ‘Utsmani

Majalah Arrisalah - Edisi 209
9 Juli 2019

Majalah Arrisalah - Edisi 209

lorong

Arrisalah
Orang Yahudi yang menjadi warga Daulah Islam Utsmaniah umumnya merupakan pelarian dari beberapa negara Eropa, seperti Spanyol dan Portugal, selepas pemerintah Islam di Andalusia dikalahkan oleh tentara Salib. Sejarah mencatat, terjadi pembantaian besarbesaran terhadap orang-orang Islam dan Yahudi di Spanyol. Di bawah undangundang kejam yang diberlakukan para raja Kristen Spanyol, lebih dari 4.000 orang Yahudi terbunuh pada Juni 1391. Ini baru di Sevilla saja. Pada April 1482, orangorang Yahudi dikenakan larangan keluar rumah.

Pada Maret 1492, dikeluarkan suatu opsi, yaitu masuk Kristen atau diusir keluar dari Spanyol. Diperkirakan 50.000 Yahudi memeluk Kristen dalam keadaan terpaksa akibat opsi tersebut, dan sekitar 165.000 — 400.000 Yahudi dipaksa meninggalkan Spanyol tanpa membawa barang kepunyannya. Daulah Islam pun menjadi tujuan. Mereka menyadari Daulah Islam—karena melaksanakan undang-undang Allah— menjamin perlindungan, keamanan, dan kemakmuran bagi mereka. Umat Islam menyambut kedatangan mereka dan membantu mereka menetap dalam Daulah Islam.

Servis yang diberikan Daulah Islam rupanya menarik minat Yahudi dari seluruh Eropa Barat untuk berhijrah. Seorang sejarawan mengatakan, ”Dalam waktu yang singkat, yaitu ketika kekejaman pasukan Salib (Kristen) mencapai puncaknya, sebuah dunia baru yang gemilang telah terbuka kepada mereka, di bawah cahaya perak ‘bulan sabit’ (Daulah Islam) yang berkilauan.” Khilafah Turki Utsmani rupanya cukup memiliki kepedulian atas eksodus yang terjadi di wilayahnya. Bahkan Khalifah waktu itu menggambarkan kekejaman orang-orang Spanyol sebagai tindakan “bodoh” dan “ekspansi wilayah”.
Majalah Arrisalah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI