Tampilkan di aplikasi

Ya'juj dan ma'juj

Majalah Arrisalah - Edisi 210
9 Juli 2019

Majalah Arrisalah - Edisi 210

jurang

Arrisalah
Dalam Surah al-Kahfi ayat 94 diyatakan, Ya’juj dan Ma’juj adalah kaum yang suka berbuat kerusakan di muka bumi. Ya’juj dan Ma’juj merupakan dua istilah yang selalu disebut bersamaan. Kedua istilah tersebut dapat ditemukan dalam al-Quran, hadits, dan juga kitab-kitab suci terdahulu. Pertanyaannya, siapakah Ya’juj dan Ma’juj itu? Dari mana mereka berasal?

Sampai hari ini, suku bangsa yang disebut Ya’juj dan Ma’juj masih menimbulkan perdebatan. Ada yang menyebut mereka sebagai bangsa Tartar, Mongol, Cina, dan sebagainya. Ada pula yang menganggap Ya’juj dan Ma’juj sebagai nenek moyang bangsa Turki. Namun demikian, identitas mereka sesungguhnya hanya Allah yang tahu. Ibnu Katsir menerangkan, Ya’juj dan Ma’juj adalah keturunan Adam. Silsilah mereka dikatakan berasal dari keturunan Yafits bin Nuh.

Dalam al-Quran dikisahkan, Ya’juj dan Ma’juj diisolasi oleh tembok atau benteng logam yang dibangun Zulkarnain. Meski mereka masih berasal dari jenis manusia, Ya’juj dan Ma’juj mempunyai ciri khas yang membuat mereka tampak berbeda dari manusia pada umumnya. Dalam satu hadis disebutkan, Ya’juj dan Ma’juj memiliki muka yang lebar, mata yang kecil (sipit), dan warna putih di rambut atas mereka. Bentuk wajah mereka dikatakan mirip perisai. Mereka juga nyaris tidak memiliki kemampuan untuk memahami bahasa atau perkataan yang dituturkan manusia.

Jika sudah tiba waktunya, Ya’juj dan Ma’juj akan berhasil menghancurkan dinding besi yang telah dibangun oleh Zulkarnain. Ya’juj dan Ma’juj akan muncul di akhir zaman, yaitu setelah keluarnya Dajjal dan turunnya Nabi Isa. Jumlah Ya’juj dan Ma’juj juga terbilang sangat besar sehingga ketika mereka turun dari tempat persembunyiannya, seakanakan terlihat seperti air bah yang mengalir. Allah berfirman, “Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan (apabila) sudah dekat kedatangan janji yang benar (kiamat), tiba-tiba terbelalaklah mata orang kafir.
Majalah Arrisalah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI