Tampilkan di aplikasi

Karena baktiku bukan sekedar kiasan

Majalah Arrisalah - Edisi 206
9 Juli 2019

Majalah Arrisalah - Edisi 206

Karena baktiku bukan sekedar kiasan

Arrisalah
Aku adalah anak pertama dari empat bersaudara. Terlahir menjadi satu-satunya perempuan dalam keluarga. Alhamdulillah, tak terasa sudah dua puluh tahun aku menapak di bumi, di bawah naungan kenikmatan Rabb yang Mahakuasa. Aku adalah alumni dari salah satu pesantren.

Selama ini Allah menggariskan suratan hidup yang indah atas ku. Kini aku menjadi salah satu ustadzah di salah satu sekolah dasar islam terpadu. Satu tahun yang lalu… Masih jelas teringat, betapa besar kasih sayang yang ayah berikan kepadaku, namun aku gagal memahaminya. Betapa saat itu aku kalut dan terburu buru. Betapa aku tak berfikir panjang dan mengingkari naluri hati ku.

Aku hampir putus asa meyakinkan ayah untuk bisa melanjutkan study di salah satu universitas besar di Jakarta. Kusampaikan segala keindahan dan kenikamatan disana. Kuberitahukan pada ayah bahwa keinginan ku begitu kuat dan aku sangat yakin akan baik-baik disana. Namun, ayah tak menyetujui keinginanku karena alasan jauh.

Ayah takut kalau aku tak bisa menjaga diri. Aku terus memohon pada beliau tapi beliau tak bergeming hingga aku putusasa dan kecewa. Saat itu aku merasa terpuruk. Aku tak melihat bagaimana usaha ayah meyakinkanku bahwa apa yang ayahku lakukan adalah demi kebaikanku dan bukan karena ego ayah sedikitpun.

Ibu menghampiriku saat aku masih terseret dalam lamunan. Beliau menasehatiku dan memberikan pengertian. Aku terenyuh ketika ibu menyampaikan pesan lembut ayah untukku. Ibu menyampaikan bahwa ketidaksetujuan ayah bukan karena ayah inginmenghalangiku menuntut ilmu, namun ayah lebih mempertimbangkan mudhorot dan manfaat yang akan kudapat disana.
Majalah Arrisalah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI