Memilih yang indah adalah hal yang lumrah dan alamiah. Berpakaian yang indah, berkendaraan yang bagus, memakai gadget yang mutakhir, serta berpendamping yang rupawan tentu adalah keinginan yang ada di benak setiap orang. Rasulullah sendiri jauh-jauh hari sudah pernah berkomentar tentang keindahan dan Allah menyukai yang indah-indah. Allah pun sebagai ‘perakit’ manusia telah memberikan rambu-rambu yang harus kita perhatikan.
”Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanitawanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. .Ali Imran :14) Jika Yang Mahaindah sendiri yang mengatakan wanita itu keindahan, maka bagaimanakah indahnya seorang makhluk indah yang bernama wanita itu?
Ideal milik siapa? Cantik, pintar, kaya, tinggi, berkulit putih, matanya bening mungkin adalah sekelumit kriteria ideal yang tergambar dari segi fisik. Fisik yang menarik bagi setiap orang adalah satu penilaian yang tidak dilewatkan karena mungkin benar yang mengatakan bahwa cinta datang dari mata lalu turun ke hati. Yup! Tapi Rasulullah juga pernah menyatakan,”Sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk jasmani dan rupamu,tapi Dia hanya melihat hati dan amalanmu” (HR.Muslim). Nah, bukan rupa yang jadi bobot penilaian Allah, tapi hati dan amalan kita.
Pintar? Harus! Masih ingat denga Maryam Asturlabiy yang menemukan kompas? Iya! Kompas yang sekarang kita gunakan untuk menentukan arah mata angin. Dedikasi beliau dalam menemukan kompas ternyata dilatarbelakangi oleh sebuah misi yaitu ketika dia bepergian ke suatu wilayah,ia dapat dengan mudah menentukan arah kiblat dengan benar.
