Tampilkan di aplikasi

Celaka karena buruk sangka

Majalah Arrisalah - Edisi 217
30 Desember 2019

Majalah Arrisalah - Edisi 217

Lembah

Arrisalah
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menuturkan sepenggal kisah Abu thalhah dalam perang uhud, “Kami tertimpa rasa kantuk dalam perang uhud saat kami masih berada dalam barisan kami.

Pedangku terlepas dari tanganku, lalu aku memungutnya dan terjatuh lagi, lalu aku pungut lagi.” Sementara itu ada sekelompok lain, yaitu orang-orang munafik. Mereka merasa cemas dengan diri mereka sendiri.

“Mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliah.” (QS. Ali-Imran: 154). Mereka mengira kekalahan yang dialami kaum muslimin merupakan akhir segalanya dan bahwa islam dan pemeluknya telah lenyap.

Mereka menyangka bahwa Allah tidak akan menolong agama Islam, tidak menolong Rasul-Nya. Mereka mengatakan, “Sekiranya ada bagi kita sesuatu dalam urusan ini tentu kita tidak akan dikalahkan di sini.”

Allah menjawab gerutuan mereka, “sekiranya kalian berada di rumah kalian pun niscaya orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar juga ke tempat mereka terbunuh.” Demikianlah orang-orang yang ragu jika terjadi peristiwa buruk, mereka berprasangka buruk kepada Allah.

Allah sesuai prasangka hamba-Nya

Allah berfirman dalam hadits qusdi:

اأ َن ِ ا ع ْن َد َظ ِّن َع ْب ِدي بِي ، اإِ ْن َظ َّن بِي خ ْي ًر َ ا ف َل ُه َ ، واإِ ْن َظ َّن ًّ شَ ر َ ا ف َل ُه

“Aku sesuai dengan persangkaan hambaKu. Bila ia ia berprasangka baik kepada-Ku maka ia mendapatkannya, bila berrasangka buruk maka ia akan mendapatkannya.” (HR. Ahmad dalam musnadnya).
Majalah Arrisalah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI