Tampilkan di aplikasi

Zainab bintu Muhammad cinta dahsyat hingga akhir hayat

Majalah Arrisalah - Edisi 220
30 Desember 2019

Majalah Arrisalah - Edisi 220

kalung hati

Arrisalah
Sosok berwajah purnama itu tertegun, seuntai kalung yang dikirimkan untuk menebus menantunya sendiri, Abul ‘Ash bin Ar-Rabi’ itu mengembalikan seluruh kenangan akan kekasihnya. Dahulu, sang istri menghadiahkan kalung tersebut kepada putri sulungnya, Zainab, di hari pernikahannya dengan Abul ‘Ash, saudara sepupunya.

Dahulu, Abul ‘Ash kecil sering bermain di rumahnya. Sang istri yang adalah bibi Abul ‘Ash begitu menyayanginya seperti putranya sendiri. Maka, tak heran jika Abul ‘Ash mengenal Zainab begitu dekat. Melihatnya tumbuh dalam kedewasaan, kecerdasan, kesantunan, dan keindahan tiada tara.

Saat beranjak dewasa, Abul ‘Ash memantapkan diri untuk meminangnya, sosok yang sedari kecil telah berlabuh di hatinya. Dan berlangsunglah pernikahan pertama di keluarga Rasul yang mulia. Toh, Abul ‘Ash sendiri adalah sosok terhormat, keturunan Quraisy mulia, berkepribadian luhur, hingga kaumnya memberinya julukan Al-Amin, yang dapat dipercaya.

Julukan yang sama mereka berikan kepada ayah mertuanya, Muhammad bin Abdullah. Ia dipercaya banyak orang dalam berdagang di kedua jalur, Utara dan Selatan, sebagaimana alur kebiasaan berdagang orang Makkah kala itu. Kebahagiaan menyelimuti rumah tangga keduanya, cinta berlimpah, kasih sayang tak berkesudahan, ketulusan dan kesetiaan yang terus tumbuh di dalamnya. Dari Abul ‘Ash, Zainab dikaruniai dua buah hati, Ali dan Umamah
Majalah Arrisalah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI