Tampilkan di aplikasi

Takut, taubat, selamat

Majalah Arrisalah - Edisi 228
3 Agustus 2020

Majalah Arrisalah - Edisi 228

Shifat insaniyah

Arrisalah
Semua orang pasti memiliki rasa takut. Sehebat dan seberani apapun ia. Rasa takut itu adalah fithrah yang bemanfaat. Dengan rasa takut, maka manusia berusaha menghindar dari sesuatu yang bisa membahayakan dirinya. Andai seseorang tidak memiliki rasa takut, maka ia tidak memiliki kepekaan terhadap bahaya dan sangat mudah kemadharatan akan menimpanya.

Takut yang ada pada manusia ada yang bersifat tabi’at, seperti takut diterkam hewan buas, takut terbakar api. Dalam Islam takut yang seperti ini tidaklah terlarang bila sebab-sebanya ada, tidak menafikan iman (bila ia seorang muslim) dan bahkan bermanfaat bagi pemiliknya, karena ia akan waspada dan menghindar dari mara bahaya yang ditimbulkannya.

Namun bila takutnya ini melebihi batas, dengan kata lain; sebab-sebabnya tidak ada atau lemah, seperti orang yang takut pada kegelapan kemudian malah melakukan perbuatan kesyirikan dengan meletakkan sesajen maka takut yang seperti ini adalah tercela dan terlarang.

Harusnya berbeda, takutnya seorang muslim dan takutnya orang kafir. Orang kafir sekuat dan sehebat apaupun, ia pasti memiliki rasa takut, contohnya fir’aun. ketakutannya tidak menambah pada dirinya kecuali kehancuran, kebinasaan dan bahkan kesengsaraan di akhirat. Yang muncul ketika dirinya takut adalah kepanikan yang berlebih, sehingga putusan dan kebijakannya sangatlah aneh dan menampakkan kebodohannya.
Majalah Arrisalah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI