Tampilkan di aplikasi

Tauhid ibadah dan tauhid hukum

Majalah Arrisalah - Edisi 228
3 Agustus 2020

Majalah Arrisalah - Edisi 228

Akidah

Arrisalah
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab menyebutkan firman Allah, “Dan beribadahlah kamu sekalian kepada Allah dan janganlah kamu mepersekutukanNya dengan sesuatu pun. ” (QS. An-Nisaa: 36).

Syaikh melanjutkan penyebutan ayatayat Al-Qur’an yang menyebutkan tentang tauhid, sebagai penegasan bahwa tauhid yang dimaksudkan oleh Al-Quran dan As-Sunnah adalah tauhid yang mengandung dua rukun, yaitu annafyu (penafian) dan al-itsbat (penetapan) sekaligus.

Ayat di atas adalah bagian awal dari ayat yang secara lengkap berbunyi, “Dan beribadahlah kamu sekalian kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukanNya dengan sesuatu pun. Dan berbauatbaiklah kepada kedua ibu-bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat maupun tetangga jauh, teman sejawat, dan ibnu sabil, juga hamba sahayamu.

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orangorang yang sombong dan membanggabanggakan dirinya.” Menerangkan ayat ini Imam Ibnu Jarir Ath-Thabari mengatakan, “Maksud dari ayat ini yaitu, tunduklah kalian kepada Allah dalam wujud ketaatan kepadaNya, dan rendahkanlah diri kalian dengan ketaatan itu.

Esakanlah Dia dalam rububiyahNya, dan murnikan ketundukan dan kerendahan diri hanya kepadaNya dengan melaksanakan perintahNya dan menajuhi laranganNya. Janganlah kamu mempersekutukan Dia (Allah) dalam rubiyah maupun ibadah dengan apapun selainNya, seperti halnya kamu mengagungkan dan memuliakan Allah.”
Majalah Arrisalah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI