Tampilkan di aplikasi

Bergaung antara nada intoleransi dan lika-liku regulasi

Buletin Aspirasi Buletin - Edisi 95
6 Maret 2024

Buletin Aspirasi Buletin - Edisi 95

Keberagaman agama

Aspirasi Buletin
Angka intoleransi yang semakin meningkat dan rumitnya proses pendirian rumah ibadah menegaskan perlunya revisi regulasi.

Berdasarkan data terbaru yang dirilis oleh Setara Institute, organisasi yang bergerak di bidang kesetaraan dalam keberagaman, menunjukkan bahwa DKI Jakarta kini menduduki peringkat ketiga dalam kasus pelanggaran intoleransi beragama di Indonesia. Informasi ini dapat diakses melalui situs resmi bebasberagama.id, yang juga mencatat bahwa provinsi Jawa Barat menduduki peringkat pertama, diikuti oleh Jawa Timur di posisi kedua.

Selama periode tahun 2007 hingga 2023, DKI Jakarta tercatat mencapai sebanyak 323 peristiwa terkait intoleransi, mengindikasikan adanya masalah intoleransi serius di ibu kota.

Data yang diperoleh dari situs yang sama, juga mengungkap keterlibatan aktor non-negara dalam sejumlah insiden intoleransi beragama, yakni warga sebagai aktor non-negara yang paling mendominasi sikap intoleransi dengan total 297 peristiwa. Korbannya tidak hanya umat Kristiani, tetapi juga dihadapi umat Ahmadiyah, Syiah, dan aliran keagamaan.

Sementara itu, Persatuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) mencatat pada tahun 2023 ada sejumlah 33 gereja di Indonesia yang mengalami berbagai kasus. “Jadi kami punya data ya, kasus tahun 2023, ada 33 gereja yang ditutup, dilarang, dihambat,” ungkap Sekretaris Eksekutif Bidang Keadilan dan Perdamaian PGI Henry Lokra melalui Zoom Meeting pada Selasa, (28/11/2023).
Buletin Aspirasi Buletin di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI