Yang Diucapkan Ketika Ada Orang Kafir Meninggal
Pertanyaan: Bila ada seorang kafir yang meninggal, lelaki ataupun perempuan, apakah boleh untuk mengucapkan: Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Lalu apakah boleh juga untuk membacakan ayat: ya ayyatuhan nafsul muthmainnah; irji’i ila rabbiki râdhiyatan mardhiyyah. (QS. Al-Fajr 27- 28) hingga akhir surat?
Jawaban: Bila ada orang kafir yang meninggal, maka tidak mengapa untuk mengucapkan: Inna lillâhi wa inna ilaihi rajiun. Meskipun ia bukan kerabatmu. Karena semua manusia pastilah kembali kepada Allâh. Dan semua manusia adalah milik Allâh l . Maka tidak mengapa untuk mengucapkannya. Akan tetapi tidak boleh mendoakannya, selama yang meninggal adalah orang kafir. Tidak boleh juga untuk mengucapkan untuknya ayat: Ya ayyatuhan nafsul muthmainnah; irji’i ila rabbiki râdhiyatan mardhiyyah. Karena jiwa orang kafir bukan jiwa yang tenang; namun jiwanya adalah jiwa yang fujur (durhaka). Sehingga ayat ini tidak boleh diucapkan untuk orang kafir. Ayat ini hanya diperuntukkan orang Mukmin.
Ringkasnya; bila orang kafir yang meninggal, tidak mengapa kalau kita mengucapkan: Inna lillâhi wa inna ilaihi raji’un. Dan tidak mengapa kalau orang lain mengucapkan kepadamu terkait dengan kematian orang kafir tersebut: semoga Allâh memberimu pahala besar dalam hal kaitan dengannya; Allâh memberikan pahala baik atas takziyahmu terhadapnya. Karena mungkin saja di masa hidupnya ia tidak berbuat suatu maslahat (untukmu); namun bisa juga ia berbuat baik dan berbuat kemanfaatan untukmu. Jadi hal semacam itu tidak mengapa; akan tetapi tidak boleh mendoakannya; tidak boleh memintakan ampun untuknya; tidak boleh juga bersedekah atas namanya bila memang ia mati dalam keadaan kafir. (Nur Ala ad-Darb; 291)
