Tampilkan di aplikasi

Ta’asshub & bahayanya

Majalah As-sunnah - Edisi 07/XXIII
4 Desember 2019

Majalah As-sunnah - Edisi 07/XXIII

Cover majalah As-Sunnah edisi 07/TAhUn. XXIII/RABI'UL AWWAL 1441H/NOvEMBER 2019M / Foto : Aswad Desain

As-sunnah
Ta’asshub & Bahayanya. Diantara penyakit akut yang banyak menjangkiti umat ini adalah penyakit ta’asshub; yang sering diartikan dengan fanatik buta. Ta’ashshub secara bahasa bisa berarti keras; mengikat sesuatu dengan kuat dan erat. Kata ta’asshub diambil dari kata ta’asshaba lahu yang artinya menolong atau membelanya.

Ta’asshub juga diambil dari kata yang seakar yaitu ashabiyyah yaitu menyerukan pembelaan terhadap fanatisme kelompoknya; dan berdiri bersama mereka, melawan yang memusuhinya, tanpa memandang, apakah kelompoknya zhalim atau terzalimi; benar atau salah.

Ta’asshub ini banyak ragamnya, diantaranya ta’asshub kepada madzhab, kelompok, figur, suku atau ras, bangsa, pemikiran dan lain sebagainya. Ta’asshub atau yang sering kita sebut sebagai fanatik buta menjadi penyakit berbahaya karena si pelaku tidak mau melihat dalil dan argumen orang yang berbeda dengannya.

Semua yang berbeda dengannya menjadi pihak salah dan harus ditolak. Padahal bisa jadi, kebenaran berpihak pada orang yang berbeda dengannya karena dia berpijak pada dalil yang jelas, dalil al-Qur’an dan as-Sunnah. Jika seperti itu, berarti secara tidak langsung dia telah menolak kebenaran.

Di antara sebab timbulnya sikap ini yaitu mengikuti hawa nafsu dan takjub dengan diri sendiri. Orang yang tidak menjadikan al-Quran dan Sunnah sebagai rujukannya, maka ia akan merasa takjub dengan pikirannya sendiri atau kelompoknya, atau figurnya.

Padahal semua itu berpotensi salah, sementara al-Quran dan as-Sunnah yang shahih, kebenarannya bersifat mutlak. Kedua sumber ini harus menjadi tolok ukur bagi yang lain. Yang benar menurut keduanya, itulah kebenaran yang harus diikuti dan dibela, sementara yang salah harus dijauhi jika tidak mungkin diperbaiki.

Ya Allâh! Tunjukkan kepada kami kebenaran sebagai sebuah kebenaran dan berilah kami kekuatan untuk mengikutinya. Tunjukkanlah kepada kami kebathilan itu sebagai sebuah kebathilan dan berilah kami kemampuan untuk menjauhinya. [ ]
Majalah As-sunnah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI