Syaikh Abu Bakr Jâbir al-Jazâiri mengatakan, “Diriwayatkan bahwa ayat yang pertama ini “Sesungguhnya Allâh menyuruh kalian menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya”, diturunkan berkaitan dengan kasus ‘Utsmân bin Thalhah al-Hajabi. Dulu kunci Ka’bah dipegang olehnya, karena beliau disifati sebagai pelayan (Ka’bah).
Kemudian Rasûlullâh ﷺ meminta darinya di waktu pagi ketika hari penaklukan (kota Mekkah). Kemudian Beliau shalat di dalam Ka’bah dua rakaat, setelah itu Beliau keluar. Al-‘Abbas pun berkata, ‘Berikanlah kunci itu kepadaku, ya Rasûlullâh agar bisa digabungkan antara pengurusan pemberian minum (jamaah haji dan umrah) dengan pelayanan Ka’bah!’ Kemudian Allâh menurunkan ayat ini dan ayat setelahnya.
Kemudian Rasûlullâh ﷺ membacanya berkaitan dengan kekhususan sebab tersebut. Oleh karena itu, ayat berkaitan dengan seluruh amanah. Setiap orang yang diberikan amanah untuk mengurus sesuatu, maka wajib baginya untuk menjaga dan memperhatikannya sampai amanah itu ditunaikan kepada pemiliknya.
