Mendoakan kebaikan kepada sesama Muslim salah satu bukti kebaikan iman seorang hamba, karena ia suka bagi saudara seiman apa yang ia sendiri sukai bagi diri sendiri. Maka, sebagaimana seseseorang orang suka dan ingin kebaikan dan keselamatan dunia akhirat, dan ampunan Allâh k atas dosa-dosa, demikian pula orang lain, mengharapkan semua itu terwujud pada diri mereka. Allâh telah memerintahkan Rasûlullâh untuk memohonkan ampunan bagi kaum Mukminin dan Mukminah.
Allâh berfirman: Maka, ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada ilaah (sesembahan yang haq) melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang Mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah Maha Mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat tinggalmu. (QS. Muhammad/47:19).
Setelah memerintahkan Nabi untuk mengetahui hakikat tiada yang berhak disembah selain Allâh, dan beristighfar, Allâh memerintahkan Beliau juga untuk memohonkan ampunan bagi kaum Mukminin. Syaikh Abdur Rahman as-Sa’di menjelaskan, bahwa sesungguhnya mereka (kaum Mukminin) itu dengan keimanan yang mereka miliki, maka mereka memiliki hak yang menjadi kewajiban setiap Muslim dan Muslimah. Di antara bagian hak mereka, mendoakan kebaikan bagi mereka dan memohonkan ampunan bagi dosa-dosa mereka.
Melalui paparan Syaikh asSa’di, tampak jelas bahwa memohonkan ampunan merupakan salah satu hak seorang Muslim atas Muslim lainnya. Sesuatu yang menunjukkan betapa dekat hubungan seorang Muslim dengan saudara-saudaranya seiman, meski belum ada hubungan personal antar mereka. Rasûlullâh telah menjalankan perintah Ilahi tersebut dengan memohonkan ampunan bagi umat.
