Jika mereka (orang-orang kafir) condong kepada perdamaian, maka terimalah dan bertawakkallah kepada Allâh. Sungguh, Dia maha mendengar, maha mengetahui. Dan jika mereka hendak menipumu, maka sesungguhnya cukuplah Allâh (menjadi pelindung) bagimu. Dialah yang memberikan kekuatan kepadamu dengan pertolongan-Nya dan dengan (dukungan) orang-orang mukmin. Dan Dia (Allâh) yang mempersatukan hati mereka (orang yang beriman). Walaupun kamu menginfakkan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, tetapi Allâh telah mempersatukan hati mereka. Sungguh Dia maha perkasa, maha bijaksana. (QS. Al-Anfal/8:61-63)
Penjelasan Ayat. Allâh berfirman: Jika mereka (orang-orang kafir) condong kepada perdamaian, maka terimalah dan bertawakkallah kepada Allâh. Sungguh, Dia maha mendengar, maha mengetahui.
Allâh memerintahkan para hamba-Nya untuk menerima permohonan damai (gencatan senjata) yang diajukan oleh orang-orang kafir harby. Rasûlullâh telah memberikan contoh, ketika Beliau menyetujui shulhul hudaibiyah (perjanjian Hudaibiyah) yang mengikat perdamaian antara kaum Muslimin dan orang kafir Mekkah selama 10 tahun.
Dicontohkan pula oleh para Sahabat di masa kekhalifahan Umar, dimana mereka menyepakati perdamaian dengan orang-orang kafir dari berbagai penjuru, dengan syarat mereka membayar upeti. Gencatan senjata seperti ini memiliki manfaat yang sangat banyak, diantaranya:
1. Menciptakan situasi aman dan kondusif di negara Islam.
2. Kesempatan untuk mengumpulkan kekuatan dan mengasah ketangkasan, agar selalu siap kapanpun diperlukan untuk berjihad.
3. Terbuka ruang komunikasi antara kaum Muslimin dengan non Muslim, sehingga lebih mudah menyampaikan dakwah dan risalah Islam kepada mereka, dengan harapan mereka mendapat hidayah untuk memeluk agama Islam.
