Tampilkan di aplikasi

Ketika penguasa jatuh dalam kemungkaran

Majalah Asy Syariah - Edisi 119
27 Agustus 2019

Majalah Asy Syariah - Edisi 119

Ketika Penguasa Jatuh dalam Kemungkaran

Asy Syariah
Penguasa sebuah negara, mulai kepala negara tertinggi, baik raja, khalifah, amir, sultan, presiden, atau yang lain, sampai yang terendah semisal kepala desa dan jajarannya, memiliki hukum tersendiri dalam hal nahi mungkar. Sebab, mereka memiliki kekuatan dan kekuasaan. Lebih dari itu, mereka memiliki hak-hak yang harus diperhatikan dan ditunaikan oleh rakyatnya.

Seorang penguasa, setinggi apapun kekuasaannya, adalah seorang insan biasa yang pasti jatuh dalam kealpaan, kekhilafan, dan kesalahan. Apalagi, penguasa yang tidak dikenal memiliki kesalehan dan ketakwaan.

Manakala sang penguasa jatuh dalam kemungkaran, ada beberapa bimbingan syariat yang harus dilakukan oleh rakyat. Jika bimbingan ini dilaksanakan, akan tercapai banyak maslahat, di antaranya:

a. kemungkaran akan dapat diubah dan diperbaiki, b. sang penguasa tidak merasa ditelanjangi dan dijatuhkan kehormatannya sehingga diharapkan lebih mudah ditegur atau bahkan memperbaiki diri pada masa yang akan datang, c. tidak menimbulkan kegaduhan dan kekacauan dalam negeri.

Intinya adalah bagaimana menyelesaikan masalah sesuai dengan bimbingan syariat dan membawa berkah. Penguasa yang dimaksud dalam pembahasan kita adalah penguasa muslim walaupun tidak saleh.

Di antara bimbingan dalam menasihati penguasa adalah sebagai berikut....
Majalah Asy Syariah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI