Tampilkan di aplikasi

Arab Saudi dan tuduhan Wahabi

Majalah Asy Syariah - Edisi 118
28 Agustus 2019

Majalah Asy Syariah - Edisi 118

Arab Saudi dan tuduhan wahabi

Asy Syariah
Kerajaan Saudi Arabi sering diidentikkan dengan Wahabiyah/ Wahabisme, dengan tujuan “membunuh karakter” kebaikan Arab Saudi dan menjadikan kaum muslimin apriori dan membenci negara pengibar panji tauhid dan Sunnah tersebut.

Padahal dakwah yang dibawa Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab tidak lain melanjutkan dakwah para nabi dan rasul, dakwah para ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah, yaitu menerangi umat dengan cahaya tauhid dan sunnah. Dakwah beliau bukan mazhab baru atau agama baru sebagaimana diisukan oleh sebagian pihak, bukan pula ajaran yang membawa radikalisme atau terorisme.

Terorisme dan radikalisme bukan bagian dari Islam. Benar bahwa ada kelompok sesat yang ajaran utamanya adalah terorisme dan radikalisme, yaitu kelompok Khawarij. Akan tetapi, mengaitkan terorisme-radikalisme dengan Wahabi atau negara Arab Saudi adalah suatu kesalahan fatal. Justru Arab Saudi terdepan dalam memerangi terorisme dan radikalisme serta kelompok-kelompok radikal/ teroris semacam al-Qaeda, ISIS, serta induk semang kelompok-kelompok itu, yaitu Ikhwanul Muslimin.

Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Muhammad bin Nayef, dalam pidatonya di hadapan Sidang Tahunan Majelis Umum PBB ke-71 yang berlangsung di AS pada 22 September 2016 M, menegaskan, “Arab Saudi memegang peran penting dalam memerangi terorisme. Arab Saudi merupakan negara paling awal yang menyatakan perang terhadap terorisme, dan itu sudah dinyatakan sejak lama. Sejak 1992, Saudi harus berhadapan dengan lebih dari 100 kali aksi teror; dengan 18 aksi di antaranya dilancarkan oleh unsur yang terkait secara struktural dengan negara regional.”
Majalah Asy Syariah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI