Tampilkan di aplikasi

Khomeini, pujaan ikhwanul muslimin

Majalah Asy Syariah - Edisi 116
18 September 2019

Majalah Asy Syariah - Edisi 116

khomeini pujaan ikhwanul muslimin

Asy Syariah
Dalam pandangan umum, sebagian kalangan menyebut Revolusi Iran sebagai revolusi terbesar nomor urut ketiga setelah Revolusi Perancis dan Revolusi Bolshevik. Revolusi Iran sendiri digerakkan secara massif mulai Januari 1978 sampai Desember 1979. Revolusi Iran dinyatakan selesai setelah Khomeini ditetapkan sebagai Pemimpin Besar dan sistem pemerintahan yang baru resmi diputuskan.

Mereka yang termakan propaganda dan isu liar yang di-blow-up penuh oleh kaum Syiah, memandang Revolusi Iran sebagai era kebangkitan Islam. Revolusi Iran adalah perlawanan terhadap kaum kafir, khususnya Amerika, Israel, dan Soviet. Apalagi yel-yel dan slogan yang diteriakkan para demonstran diungkapkan dalam bentuk permusuhan dan kebencian kepada Amerika, Israel, dan Soviet.

Apakah memang demikian?

Pada artikel sebelumnya, sedikit banyak telah diterangkan bahwa hakikat Revolusi Iran adalah revolusi yang ditempuh oleh kaum Syiah sebagai landasan pacu untuk mensyiahkan dunia.

Pemahaman sesat dan ideologi-ideologi menyimpang kaum Syiah dikemas seakan-akan mereka sedang memperjuangkan Islam. Namun, sekian banyak bukti dan data akurat membantah itu semua.

Salah satu pihak yang mendukung dan memback-up Revolusi Iran, Khomeini, dan ideologi-ideologi Syiah adalah gerakan IM (Ikhwanul Muslimin). Gerakan yang berpusat di Mesir ini secara terang dan tegas menyatakan dukungan untuk Khomeini. Sejumlah pimpinan teras dan tokoh sentral Ikhwanul Muslimin mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang menyokong gerakan Khomeini ketika terjadi Revolusi Iran.
Majalah Asy Syariah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI