Tampilkan di aplikasi

Jejak Iran di balik tragedi haji

Majalah Asy Syariah - Edisi 116
18 September 2019

Majalah Asy Syariah - Edisi 116

jejak iran di balik tragedi haji

Asy Syariah
Tanggal 10 Dzulhijah 1436 H bertepatan dengan 24 September 2015, kurang lebih setahun yang lalu adalah sejarah pahit bagi umat Islam dunia. Hari itu, sebuah peristiwa duka terjadi di tengah-tengah pelaksanaan ibadah haji. Peristiwa ini kemudian dikenal sebagai Tragedi Mina 1436 H.

Tragedi itu bermula ketika serombongan jamaah haji dari Iran melakukan pelanggaran dengan menerobos dan melewati rute jamaah dari negara lain. Jamaah haji Iran juga meneriakkan yel-yel mengenai Revolusi Iran. Petugas haji yang mencoba untuk mengatur, justru ditolak dan ditentang. Padahal petugas haji telah berusaha meminta mereka untuk kembali ke rute yang seharusnya.

Sekian banyak saksi mata melaporkan bahwa jamaah haji Iran berjalan pulang dari lokasi jamarat dengan mengambil rute berangkat jamaah dari negara lain. Hal ini mengakibatkan tabrakan disebabkan bertemunya dua gelombang jamaah dari arah yang berlawanan. Apalagi jamaah haji Iran memang terbukti telah bermaksud untuk melakukan provokasi dan kekacauan. Terjadilah Tragedi Mina 1436 H.

Terkait dengan Tragedi Mina 1436 H, Iran adalah satu-satunya pihak yang mengecam dan menuduh Arab Saudi sebagai pihak yang paling bertanggung jawab. Berbagai fitnah keji ditujukan Iran kepada Arab Saudi.

Ali Khamenei menuduh Arab Saudi sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas kematian ratusan jamaah haji Iran. Petugas haji, menurut Ali, sengaja mengunci korban yang masih hidup di dalam ruang tertutup dan menganiaya mereka. Dia juga menyerukan revolusi dan kudeta haji yang selama ini dipegang oleh Arab Saudi.

Presiden Iran, Ayatullah Rauhani menuntut Arab Saudi untuk bertanggung jawab atas Tragedi Mina.

Media-media Iran dan yang pro-Iran secara gencar memosisikan Arab Saudi sebagai pihak yang bersalah. Iran mendesak agar pelaksanaan haji di bawah kendali Komite Islam Internasional, dan tidak dipegang oleh Arab Saudi. Dari sana, Iran ingin melakukan intervensi pengaturan hajiTujuan akhirnya, menguasai dua kota suci, Makkah dan Madinah.
Majalah Asy Syariah di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI