Tahun 2016 ini memang tahun monyet api di kalender Lunar Cina, tapi di ajang Dakar Rally, tahun ini adalah tahun singa gurun. Peugeot berhasil menjadi juara pertama di kelas mobil, ajang Dakar Rally 2016, mengalahkan 67 pesaingnya.
Setelah menjelajah 9.227 km, 13 stage, melalui 2 negara di depan tatapan mata sekitar 4 juta penonton seluruh dunia. Stephane Peterhansel, Carlos Sainz, Sebastien Loeb, Cyril Despres dan Romain Dumas, beserta co driver masingmasing tentunya, berhasil menjadi juara Dakar Rally 2016 beserta team Peugeot TOTAL yang membawa 5 unit Peugeot 2008 DKR.
Stephane Peterhansel berhasil menjadi juara umum, sekaligus berhak membawa pulang gelar juara Dakar Rally yang ke-12. Sementara untuk Peugeot, ini adalah gelar juara pertama di ajang Dakar sejak tahun 1990. Bukan hal mudah menjadi juara. Selain didukung pembalap All-Stars, Team Total Peugeot harus berjuang keras di tiap stage untuk melawan cuaca buruk, medan lintasan sangat beragam, juga masalah teknis. Di stage pertama, Carlos Sainz harus melakukan zig-zag dan maju mundur, hingga full throttle untuk melepas kap mesin yang terbuka dan menutupi kaca depan.
Sebastien Loeb yang melakukan debutnya di Dakar juga masih mencari ritme balap. Ia sempat terguling di Stage 2 karena terlalu cepat di medan berpasir. “Mengatur kecepatan sangat berbeda dari WRC. Beda medan, beda jenis mobil, saya masih harus banyak belajar,”tutur Loeb di sesi interview Stage 2.
Di Stage 4, Stephane Peterhansel menunjukkan bahwa dirinya sangat pantas menyandang gelar ‘Mr. Dakar’ dengan catatan waktu tercepat di tiap check point. Tak hanya Peterhansel, Sebastien Loeb dan Carlos Sainz juga melaju tanpa masalah, mambuat Peugeot merajai Stage 4 juga.
Di Stage 5, Peterhansel, Loeb dan Sainz masih menjadi tercepat. Kendati mantan pembalap kelas sepeda motor, Cyril Despres mengalami masalah elektrikal, Peugeot masih menjadi tercepat di Stage ini.
