Tidak ada brand di muka bumi ini yang konsisten menyajikan produk bernuansa gaya hidup selain MINI. Tanpa bermaksud menghakimi, hampir semua produk MINI dirancang bukan untuk mengedepankan fungsi. Melainkan gaya hidup generasi muda affluent, anti-mainstream, berani tampil beda, etc, etc... Dari penampilannya saja, sudah terlihat filosofi gaya hidup diusung MINI. Semua modelnya cantik, centil dan penuh gaya. Inilah mengapa ketika mendengar nama MINI, hal pertama muncul di benak adalah sosok hatchback 3-pintu dengan akomodasi pas-pasan dan ayunan suspensi kaku.
Tetapi pada kenyataannya, line-up MINI bukanlah hanya hatchback 3-pintu. Ia telah beranak pinak menjadi convertible, coupé, roadster, station wagon dinamai Clubman, SUV Countryman, hingga SUV coupé Paceman. Dari sekian banyak model, hanya MINI Clubman dan Countryman hadir dengan konsep mendekati fungsional. Clubman memberikan ruang ekstra untuk akomodasi. Sementara Countryman adalah pengejawantahan definisi SUV menurut MINI. Versi awal Clubman meluncur sembilan tahun silam. Ide dasarnya, memberikan ruang ekstra akomodasi bagi ‘true MINI Believers’ agar tidak perlu melirik model konvensional dari brand lain. Pendekatan dipilih pun ekstrem dan terlalu ‘out of the box’. Clubman generasi pertama berkode R55 hanya memiliki satu pintu belakang membuka ke depan. Sementara, bagasi dibuat model pintu lemari. Uniknya, posisi pintu belakang ini tidak disesuaikan dengan posisi pengemudi. Mau setir kanan atau kiri, pintunya tetap di sisi kanan.
Akibatnya, penumpang belakang Clubman versi setir kanan harus keluar ke sisi jalan. Unik, tetapi sungguh menyusahkan. Munculnya MINI Countryman pada 2010 seakan menjadi tanda bahwa MINI memilih akhirnya berkompromi dengan kondisi pasar yang memang meminta mobil konvensional. Desainnya memang genuine MINI, tetapi dalam versi SUV berpintu lima. Mampu mengakomodasi seluruh anggota keluarga, bisa diajak ke mana saja tanpa melupakan identitas gaya hidup MINI.
