Filosofi sebuah mobil keluarga modern yang kali ini diterjemahkan sebagai Grand Small MPV. Sebuah kendaraan compact namun lapang dan fungsional. Sebuah ironi yang berhasil dipadukan pada Toyota Sienta. Akomodasi yang lapang dan mesin yang “bandel” menjadi resep utama. Generasi pertama Sienta lahir pada Spetember 2003 di Jepang. Kata Sienta sendiri berasal dari Bahasa Spanyol; Siete yang artinya tujuh dan enta dari entertainment. Kendati dimensinya yang kompak, namun Toyota berhasil merancang tata ruangnya menjadi lapang dan akomodatif.
Dalam pengembangan Sinta generasi ke-2, konsepnya adalah sebuah Grand Small MPV. Toyota menyebutnya MAV (Multi Activity Vehicle). Dimana desainnya dibuat untuk memanjakan penggunanya, baik penumpang maupun pengemudinya. Semua itu kemudian diperuncing dengan 3 karakter utama. Modern, Active dan Fun. Tampilan ekteriornya terinspirasi dari bentuk sepatu trekking yang mengekspresikan aktif, keren, fleksibel, fungsional dan nyaman. Reverse floating roof yang diadopsi Sienta diklaim memberikan tampilan yang aktif dan modern. Tarikan garis bodi samping yang unik terlihat dari window graphic yang tajam dan desain oval pada pintu bagian bawah.
Berlanjut ke buritan, yang masih senada dengan tampilan mukanya, dimana karakter garis hitam dari lampu belakang ditarik sampai ke bumper member kesan fun dan active. Sementara garis pada panel body hingga bumper membuat bagian ini terlihat lebih lebar. Kendati kompak, para desainer Toyota berhasil membuat interiornya terasa lapang dengan layout kursi 3 barisnya. Konsep seamless functionality berikan pengemudi juga penumpang, ruang yang lega serta dengan fungsi-fungsi tersembunyi di dalamnya. Design dual layer cockpit diterapkan dengan garis oval yang dinamis dan mengalir, memberikan tampilan yang modern dan active, melanjutkan desain eksteriornya. Dan yang lebih unik lagi adalah motif panel pada dasbor memiliki motif Batik yang merupakan kekhasan negara kita.
