Tampilkan di aplikasi

Mempertanyakan kebijakan jalur privilege menuju jurusan impian

Majalah Boulevard ITB - Edisi 84
27 Mei 2021

Majalah Boulevard ITB - Edisi 84

Jurusan Favorit

Boulevard ITB
Saat pendidikan tinggi telah menjadi komoditas yang mahal, asa siswa dari semua kalangan untuk mengejar mimpinya pun dapat dipastikan akan lama-kelamaan sirna. Ironisnya, kini ITB mengeluarkan mekanisme baru di Seleksi Mandiri (SM) ITB 2021 yang terkesan ‘menjual kursi’ dan memberi ‘hak istimewa’ bagi mereka yang ‘bermodal lebih’.

Bincangan tentang kebijakan ini cenderung diabaikan oleh mahasiswa ITB karena tidak berdampak langsung kepada seluruh elemen massa kampus, tetapi sebenarnya sefatal apakah kebijakan ini?

Histori Seleksi Mandiri di ITB Dikutip dari Permendikbud No. 6 Tahun 2020 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada PTN, ITB memiliki wewenang untuk menyelenggarakan seleksi penerimaan mahasiswa baru melalui SNMPTN, SBMPTN, dan seleksi lainnya yang dapat dilakukan berdasarkan tata cara yang ditentukan oleh perguruan tinggi terkait.

Harapannya, ketiga seleksi tersebut dapat memberikan peluang yang lebih besar dalam menjangkau siswa di seluruh Indonesia dan mendorong kemajuan pendidikan nasional. Apabila kita menengok ke belakang, jalur seleksi mandiri sebenarnya bukanlah suatu hal yang asing. ITB pernah menyelenggarakannya hingga tahun 2011 sebelum akhirnya ditiadakan.

Menurut Wakil Rektor Bidang Komunikasi, Kemitraan, dan Alumni ITB pada periode tersebut, Prof. Hasanuddin Z. Abidin, jalur seleksi mandiri berpotensi menghambat semangat untuk melanjutkan pendidikan ke universitas. Mekanisme yang dilaksanakan berupa ujian tulis sebelum SPMB dan dikenakan biaya uang pangkal sebesar 45-55 juta rupiah dengan opsi pembebasan serta subsidi.
Majalah Boulevard ITB di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI