Di negara-negara dengan empat musim setahun, sistem penggerak empat roda menjadi kebutuhan saat memasuki musim dingin. Bukan alasan gaya-gayaan tetapi untuk membuat berkendara menjadi lebih aman saat melewati jalan yang menjadi sangat licin akibat tertutup lapisan salju. Kelemahan penggerak empat roda, baik yang manual ataupun otomatis, adalah sistem ini menyedot tenaga mesin untuk menggerakkan semua roda, sehingga pemakaian bahan bakar menjadi lebih boros. Menjadi masalah jika sistem ini diterapkan pada mobil-mobil hybrid yang mengedepankan efisiensi BBM.
Sebagai pemain utama dalam teknologi hybrid, Toyota menemukan solusi cerdas dalam menciptakan sistem penggerak empat roda bagi mobil-mobil bermesin hibrida. Diberi nama E-Four, sistem all-wheel drive (AWD) ini khusus diciptakan untuk model-model hybrid di grup Toyota seperti Prius, Alphard dan Vellfire, Estima, RAV4, juga Lexus RX dan NX. Sistem AWD ini menghasilkan traksi yang baik dalam kondisi sulit, sekaligus mampu memperbaiki handling, dan memperoleh feeling sporty dalam kondisi berkendara normal. Dengan begitu mobil akan menjadi lebih aman.
Seperti mobil hybrid umumnya, varian dengan penggerak E-Four dilengkapi mesin pembakaran dalam (internal combustion engine) biasa dan motor elektrik yang bekerja bersama-sama. Sistem E-Four menambahkan satu lagi motor elektrik penggerak yang diletakkan di poros belakang. “Kedua motor elektrik ini bekerja secara independen, sehingga jika situasi membutuhkan mobil dapat bergerak dengan distribusi tenaga 60 persen di roda belakang dan 40 persen di depan. Sistem all-wheel drive konvensional pada model bermesin bensin biasanya hanya mampu membagi tenaga ke poros depan-belakang dengan perbandingan 50:50,” jelas Yoshihiro Ikushima, Group Manager, Driveline Unit Engineering Design Toyota Motor Corp.
