Tampilkan di aplikasi

Buku Dharmapena Citra Media hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Antropologi Dakwah

Pemikiran Tokoh Dakwah

1 Pembaca
Rp 572.000 67%
Rp 188.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 564.000 13%
Rp 162.933 /orang
Rp 488.800

5 Pembaca
Rp 940.000 20%
Rp 150.400 /orang
Rp 752.000

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Antropologi dakwah sebagai salah satu cabang dari antropologi budaya. Dakwah dengan pendekatan antropologi bisa dimaknai sebagai perilaku manusia sebagai makhluk yang selalu berdakwah dan didakwahi, memanggil dan dipanggil, menyeru dan diseru. Pendekatan antropologis dalam memahami dakwah adalah salah satu upaya memahami dakwah dengan cara melihat langsung wujud praktik gerakan dakwah yang tumbuh dan berkembang sebagai perilaku manusia. Juga merupakan salah satu upaya mengkaji dakwah dengan cara mengamati dan melihat wujud praktik dakwah yang tumbuh dan berkembang di masyarakat.Antropologi dakwah tidak mengkaji dakwah secara normatif-teologis, hitam putih manusia, tapi mempelajari manusia yang diatur oleh pesan-pesan dakwah dari sudut pandang budaya melalui proses dakwah. Antropologi dakwah melibatkan manusia dalam berdakwah baik dari objek da’i dan mad’u sehingga menghasilkan aktivitas dan produk dakwah yang berbaur dalam budaya manusia. Buku ini mengkaji perspektif, pemikiran, strategi, dan aktvitas dakwah para tokoh ulama, tokoh agama, dan tokoh cendekiawan dengan pendekatan antropologi dakwah. Hubungan antropologi dengan dakwah adalah bagaimana Islam diimplementasikan pada tatanan masyarakat dimana kita mempelajari seluk beluk manusia, kehidupan sosial dan kebudayaannya. Kajian ini merupakan cara melihat wujud praktek keagamaan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Usamah Hisyam

Penerbit: Dharmapena Citra Media
ISBN: 9786027213777
Terbit: Mei 2019 , 366 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Antropologi dakwah sebagai salah satu cabang dari antropologi budaya. Dakwah dengan pendekatan antropologi bisa dimaknai sebagai perilaku manusia sebagai makhluk yang selalu berdakwah dan didakwahi, memanggil dan dipanggil, menyeru dan diseru. Pendekatan antropologis dalam memahami dakwah adalah salah satu upaya memahami dakwah dengan cara melihat langsung wujud praktik gerakan dakwah yang tumbuh dan berkembang sebagai perilaku manusia. Juga merupakan salah satu upaya mengkaji dakwah dengan cara mengamati dan melihat wujud praktik dakwah yang tumbuh dan berkembang di masyarakat.Antropologi dakwah tidak mengkaji dakwah secara normatif-teologis, hitam putih manusia, tapi mempelajari manusia yang diatur oleh pesan-pesan dakwah dari sudut pandang budaya melalui proses dakwah. Antropologi dakwah melibatkan manusia dalam berdakwah baik dari objek da’i dan mad’u sehingga menghasilkan aktivitas dan produk dakwah yang berbaur dalam budaya manusia. Buku ini mengkaji perspektif, pemikiran, strategi, dan aktvitas dakwah para tokoh ulama, tokoh agama, dan tokoh cendekiawan dengan pendekatan antropologi dakwah. Hubungan antropologi dengan dakwah adalah bagaimana Islam diimplementasikan pada tatanan masyarakat dimana kita mempelajari seluk beluk manusia, kehidupan sosial dan kebudayaannya. Kajian ini merupakan cara melihat wujud praktek keagamaan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.

Pendahuluan / Prolog

Pendahuluan
Dalam tulisan ini yang dimaksud dengan pendekatan adalah sama dengan metodologi, yakni sudut pandang atau cara melihat dan memperlakukan sesuatu masalah yang dikaji. Dalam kaitan ini, makna metodologi juga mencakup berbagai teknik yang digunakan untuk melakukan penelitian atau pengumpulan data. Namun, pendekatan atau metodologi bukan hanya diartikan sebagai sudut pandang atau cara melihat sesuatu permasalahan, melainkan juga mencakup pengertian metode-metode atau teknik-teknik penelitian yang sesuai dengan pendekatan tersebut.1 Dengan begitu, dengan mengikuti alur bepikir Sayuthi Ali,2 pendekatan ilmu-ilmu sosial dalam studi dakwah adalah sudut pandang atau cara melihat dan memperlakukan dakwah yang menjadi perhatian studi dari sudut pandang tertentu. Misalnya, psikologi, historis, filsafat, komunikasi, sosiologi, politik, dan hukum. Semua pendekatan di atas dapat dikategorikan sebagai pendekatan logis atau obyektif. Sebagai lawannya, mungkin saja, adalah pendekatan normatif atau subyektif dalam memahami studi dakwah yang tidak bisa diverifikasi kecuali oleh mereka yang memiliki pandangan normatif tertentu yang serupa.

Suatu pendekatan normatif dan subyektif terhadap dakwah adalah pendekatan teologis. Pada umumnya, pendekatan teologis3 dilakukan dari dan oleh penganut agama dalam upanya menyelidiki aktivitas dakwah. Dengan demikian, pendekatan ini bisa juga disebut pendekatan atau metode tekstual yang menampakkan sifatnya yang apologetik dan deduktif.

Mudahnya, pendekatan normatif dapat diartikan sebagai upaya memahami aktivitas dakwah dengan menggunakan kerangka ilmu ketuhanan secara subyektif. Pendekatan normatif ini bisa juga disebut fikih dakwah.4 Hingga saat ini, para ahli komunikasi Islam telah melakukan beragam pendekatan untuk memahami dakwah. Misalnya pendekatan psikologis, historis, filosofis, komunikasi, sosiologis, politik, dan hukum. Apakah psikologi dakwah, sejarah dakwah, filsafat dakwah, komunikasi dakwah, sosiologi dakwah, politik dakwah dan hukum dakwah itu? Lebih jauh, bisa dipahami bahwa psikologi dakwah adalah ilmu bantu bagi kegiatan dakwah. Boleh jadi pengguna ilmu ini adalah da’i yang psikolog atau psikolog yang suka berdakwah.5 Karena psikologi dakwah didasarkan pada aktivitas dakwah,6 maka tujuan psikologi dakwah adalah memberikan pandangan tentang mungkinnya dilakukan perubahan tingkah laku obyek dakwah atau mad’u sesuai dengan ajaran agama Islam. Jadi, berdakwah dengan pendekatan psikologis, tulis Faizah dan Lalu Muchsin Effendi,7 memungkinkan da’i mengikuti mad’u, tetapi mereka merasa sedang mengikuti kehendak sendiri. Karena itu, psikologi dakwah dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala hidup kejiwaan manusia yang terlibat dalam proses kegiatan dakwah. Selanjutnya, pendekatan historis dalam mempelajari dakwah.

Dapat dikatakan bahwa sejarah dakwah adalah peristiwa masa lampau umat Islam untuk menyampaikan pesan-pesan agama Islam kepada orang lain dan apa yang terjadi setelah dakwah berlangsung. Dengan mempelajari sejarah dakwah, diharapkan dapat diketahui bagaimana reaksi mad’u dan bagaimana perkembangan dakwah selanjutnya. Oleh karena langkahlangkah yang mungkin bisa dilakukan dalam mempelajari dakwah dengan pendekatan sejarah adalah teori konstruksi, interpretasi, transformasi, dan rekonstruksi.8 Lantas apa yang dimaksud dengan filsafat dakwah? Menurut Ilyas Ismail dan Prio Hotman,9 filsafat dakwah adalah suatu konsep atau bagan pemikiran yang menerangkan dasar-dasar, prinsip-prinsip, dan hal-hal yang dianggap paling pokok ikwal aktivitas dakwah. Filsafat dakwah juga bisa diartikan sebagai pemikiran atau kajian yang bersifat rasional mengenai prinsipprinsip dakwah yang digali dari al-Qur’an dan al-Hadits, termasuk pemikiran ulama, sebagai pedoman dasar bagi para da’i. Jadi, filsafat dakwah merujuk pada konsep-konsep atau beragam aliran pemikiran mengenai dakwah yang memperlihatkan perbedaan-perbedaan paradigmatik mengenai hal-hal dasar dalam dakwah.

Penulis

Usamah Hisyam - Pria kelahiran Surabaya, 14 Mei 1963 biasa dipanggil Uka ini seorang wartawan, yg kemudian menjadi publisher sekaligus penulis buku biografi tokoh nasional. Sejumlah biografi yg ditulis dan diterbitkan Dharmapena Group, antara lain Jenderal TNI Feisal Tanjung: Dari Rakyat, Oleh Rakyat, Untuk Rakyat (1998), Jaksa Agung Andi M. Ghalib: Menepis Badai, Menegakkan Supremasi Hukum (1999), Editorial Kehidupan Surya Paloh (2001), Jenderal Pol Suroyo Bimantoro: Antara Idealisme dan Profesionalisme (2002), Laksamana TNI Widodo AS: Nakhoda Di Antara Tiga Presiden (2003), SBY Sang Demokrat (2004), dan Sepanjang Jalan Dakwah Tifatul Sembiring (2012). Ia kini sebagai CEO Dharmapena Group (1995-Sekarang), perusahaan yang bergerak di bidang marketing communication, publishing, research and survey dan juga penerbit Majalah Bulanan Mens Obsession (2004- sekarang). Lulusan Sekolah Tinggi Publisistik, Jakarta (1989) ini sejak 1984 menjadi freelancer di Majalah Mitra, Sportif, dan beberapa suratkabar nasional, wartawan Majalah Popular (1986-1987), Matra (1988-1990). Sejak 1991 menjadi wartawan politik Media Indonesia, hingga terjun ke dunia politik praktis. Usamah terpilih menjadi anggota DPR RI dari Fraksi PPP (1997-1999), Asisten Pribadi Wakil Presiden RI Dr. H. Hamzah Haz (2001-2003), Plh Ketua Umum DPP Gerakan Pemuda Ka’bah (1999-2003), Wakil Sekjen, Sekjen, dan Ketua PP Parmusi (1997-sekarang), Koordinator SBY Media Center (2003-2004), Ketua Partai Demokrat Banten (2005-2008).

Daftar Isi

Sampul
Kata Sambutan
Kata Pengantar
Pendahuluan
Daftar Isi
Mosi Integral: Manisfestasi Pemikiran Politik dan Dakwah Mohammad Natsir (Usamah Hisyam)
Strategi Dakwah Politik KH. Abdurrahman Wahid sebuah Pendekatan antropologi (Nasrul Efendi)
KH. Saleh Darat Dalam Perspektif antropologi Linguistik (M. Hilmi Muharromi)
Syekh Nawawi Al-Bantani: Pendekatan antropologi Pendidikan (Ahmad Egits Giatsudint)
Pemikiran Syekh Khalil Bangkalan Dalam Pendekatan antropologi Dakwah (Holisah)
Pemikiran dan aktivitas Dakwah KH. Hasyim Asy’ari: Sebuah Pendekatan antropologi Pendidikan Islam (M. Najmuddin Hazbullah)
Strategi Dakwah KH. Ali Ma’shum : Pendekatan antropologi (Zulfarauyani)
Pemikiran dan Kontribusi Dakwah Syekh Yusuf Makassar: sebuah Pendekatan antropologi (Sobirin)
Strategi Dakwah Muhammad Ali Hasjmy: sebuah Pendekatan antropologi (M. Haqqi Anna Zilli)
Strategi Dakwah Guru sekumpul sebuah Pendekatan antropologi (Abrar Tanjung)
Pemikiran dan strategi Dakwah M. Dawam Rahardjo: Pendekatan antropologi Ekonomi (Nabila Paramitha)