Memulai usaha sendiri memang bukan hal mudah, apalagi jika harus mengawali dari nol. Diperlukan keberanian, ketekunan, dan kerja keras. Walaupun mengalami jatuh bangun, namun memulai bisnis sejak usia muda, justru bisa memberi banyak pengalaman berharga yang membuat seseorang bisa bermental baja dan tak mudah menyerah dalam menghadapi berbagai hambatan dan tantangan bisnis.
Ibarat semakin banyak merasakan asam garam di usia muda, kelak bisa tumbuh menjadi wirasuahawan yang tahan banting. Lebih jeli dan kreatif dalam menangkap peluang-peluang bisnis baru. Hal ini juga yang dialami Kamrussamad dalam menapaki dunia entrepreneur. Apalagi pria kelahiran Pangkep, Sulawesi Selatan, 20 Juli 1974 ini, mengawali kiprahnya sebagai usahawan dari nol.
Dia juga bukan dari keluarga yang memiliki background keluarga pebisnis, sehingga sejak awal harus kerja keras. Namun dia percaya, kesuksesan berwirausahaan dapat diraih oleh siapa saja apabila yang bersangkutan memiliki kunci kekuatan, yaitu jiwa entrepreneurship (wirausaha). “Orang tua saya hanya seorang petani yang ekonominya juga pas-pasan. Justru kondisi inilah yang memacu saya untuk bisa merubah ekonomi dengan terjun di dunia usaha,” ujar Kamrussamad yang sejak dulu gemar berorganisasi ini.
Diakui terjun di dunia bisnis memang bukan hal yang mudah, perlu keberanian dan kemauan untuk bekerja keras. Di Amerika yang menjadi pusat dan simbol kesuksesan perusahaan start-up di seluruh dunia yakni Silicon Valley, terdapat ungkapan umum bahwa 9 dari 10 perusahaan start-up, akan mengalami kegagalan.
Kesimpulan ini diambil berdasarkan pengalaman yang kemudian menjadi gambaran, betapa untuk menjadi pebisnis butuh kerja keras untuk membangun, mempertahankan, mengembangkan dari sebuah start-up agar bisa terus berkembang dan bertahan menjadi perusahaan besar di tengah perubahan zaman sekalipun.
