Tampilkan di aplikasi

Menjadi diri sendiri

Majalah Eksekutif - Edisi 447
18 Desember 2017

Majalah Eksekutif - Edisi 447

Sering kita mendengar kata bijak, jadilah diri sendiri. Teguh pada pendirian, tidak sering latah dan ikut-ikutan, punya prinsip dan tidak mudah terpengaruh.

Eksekutif
Sering kita mendengar kata bijak, jadilah diri sendiri. Teguh pada pendirian, tidak sering latah dan ikut-ikutan, punya prinsip dan tidak mudah terpengaruh. Pertanyaannya, jadi diri sendiri yang seperti apa?

Untuk menjadi diri sendiri, kita harus tahu siapa diri kita. Mengenali semua kekurangan dan kelebihan. Mengenali kemampuan dan kelemahan. Mengenali sifat dan kebiasaan. Mengenali diri bisa juga dilakukan dengan melihat respon dan tanggapan orang lain terhadap kita.

Orang lain bisa kita jadikan cermin untuk berkaca dan mengoreksi diri kita. Kita bisa mencari informasi dan bertanya dengan lingkungan kita. Misalnya, apakah kita dibenci atau disukai. Kalau dibenci kenapa kita dibenci, dan seterusnya. Kemudian dimapping dengan matrik plus minus.

Dari situlah kemudian kita bisa menentukan mana yang harus diperbaiki dan mana yang harus dipertahankan. Kemampuan dan keahlian mana yang perlu ditingkatkan dan mana yang sudah cukup. Kita juga bisa menentukan kebiasaan dan sikap mana yang harus dirubah dan mana yang perlu dipertahankan.

Masih banyak disekeliling kita, yang tidak tahu persis siapa dirinya. Tidak tahu kekurangan dan kelebihannya. Tidak tahu sifat dan kebiasaan yang dibenci orang lain. Tidak tahu kalau tidak disukai atau tidak disukai stafnya. Tidak tahu kalau sering digunjingkan tetangganya.

Tidak tahu kalau sering dibahas atasannya. Dia tidak pernah tahu bagaimana posisi dirinya di hadapan orang lain. Sehingga dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Apa yang dilakukannya selalu salah.
Majalah Eksekutif di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI