Tampilkan di aplikasi

Masker kain pencegah Covid-19

Majalah Eksekutif - Edisi 477
12 November 2020

Majalah Eksekutif - Edisi 477

Sebuah tim peneliti dari Universitas Cambridge dan Universitas Northwestern telah melakukan penelitian masker dari sejumlah kain, mulai kaus sampai jeans

Eksekutif
Dikutip dari situs Universitas Cambridge, para peneliti menguji keefektifan kain yang berbeda dalam menyaring partikel antara 0,02 dan 0,1 mikrometer seukuran dengan sebagian virus.

Penelitian dilakukan dengan kecepatan partikel yang cukup tinggi, yakni sebanding dengan batuk atau napas berat. Mereka juga menguji N95 dan masker bedah, yang lebih umum digunakan dalam pengaturan perawatan kesehatan.

Hasilnya, dilaporkan dalam jurnal BMJ Open dikutip dari CNBC Indonesia, menunjukkan bahwa sebagian besar kain yang biasa digunakan untuk masker wajah non-klinis efektif menyaring partikel ultra halus. Peneliti juga menyatakan bahwa masker N95 sangat efektif.

Namun ternyata kantong HEPA yang biasa digunakan dalam vacum cleaner memiliki kinerja melebihi masker N95 dalam beberapa hal. Untuk masker kain yang biasa diproduksi oleh usaha rumahan, dinyatakan memiliki efektifitas lebih bila terdiri atas beberapa lapis kain.

Efektivitas juga semakin meningkat beberapa lapis kain tersebut dijahit kuat dan diberikan bahan tambahan yang kaku seperti yang ada di kerah baju. Namun, hal ini juga membuat bernafas semakin sulit bila dibandingkan dengan masker N95.

Para peneliti juga mempelajari kinerja kain saat lembab, dan setelah mereka melalui siklus pencucian dan pengeringan normal. Mereka menemukan bahwa kain bekerja dengan baik saat lembab dan bekerja cukup baik setelah satu siklus pencucian.

Namun penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pencucian berulang dapat menurunkan kualitas kain, dan para peneliti mengingatkan bahwa masker tidak boleh digunakan kembali tanpa batas waktu.
Majalah Eksekutif di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI