Tampilkan di aplikasi

Pemeriksaan gula darah lebih cepat lebih baik

Majalah Eksekutif - Edisi 478
14 Desember 2020

Majalah Eksekutif - Edisi 478

Pemeriksaan gula darah.

Eksekutif
Pemeriksaan gula darah bisa menjadi cara seseorang untuk mendeteksi penyakit diabetes dan ini terutama dianjurkan bagi mereka dengan riwayat keluarga memiliki penyakit yang sama. “Kalau semakin tinggi risiko (misalnya ada faktor riwayat keluarga), segera skrining, periksa gula darah,” kata pakar penyakit dalam yang pernah menjabat sebagai Executive Board Member, International Diabetes Federation (IDF) Western Pasific Region, Prof. Dr. dr. Sidartawan Soegondo, dalam acara Media Briefing Virtual Diabetasol - World Diabetes Day 2020, Selasa.

Selain riwayat keluarga, risiko seseorang terkena diabetes tipe 1 bisa meningkat jika dia mengalami penyakit pankreas dan beberapa infeksi. Sementara untuk tipe 2, ada juga faktor gaya hidup yang kemudian menyebabkan obesitas, malas berolahraga (kurang dari tiga kali sepekan) dan resistensi insulin.

Presiden Pengurus Besar Persatuan Diabetes Indonesia (PB PERSADIA) Dr. dr. Sony Wibisono mengatakan, pemeriksaan gula darah bisa dilakukan setahun sekali (misalnya saat berusia 40 tahun), sekaligus melakukan pemeriksaan medis menyeluruh (MCU) yang mencakup kolesterol, trigliserida.

“Kalau masih normal semua, periksanya enggak setiap tahun, mungkin bisa 2-3 tahun sekali. Tapi kalau sudah ada faktor risiko sedang atau berat, jangan setahun, bisa lebih rapat lagi, misalkan 6 bulan atau 3 bulan sekali,” ujar dia yang juga mengatakan pengalaman seseorang pernah dilahirkan dengan berat badan lebih dari 4 kg juga bisa menjadi pertimbangan dia segera melakukan pemeriksaan gula darah.
Majalah Eksekutif di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI