Tampilkan di aplikasi

Catatan tentang jurufoto / fotografer profesional Indonesia

Majalah Eksekutif - Edisi 478
14 Desember 2020

Majalah Eksekutif - Edisi 478

Jurufoto/Fotografer.

Eksekutif
Perkembangan Tehnologi Perubahan sistim analog menjadi digital yang sedikit banyak merubah pola kerja para jurufoto. Bahwa hasil foto bukan hasil akhir, namun cenderung menjadi data yang terus menerus dapat diolah. Selain kemudahan- kemudahan fitur berbagai alat yang memudahkan si polan berkarya bak si jurufoto.

Bagi jurufoto yang mengalami 2 periode tentu berbeda dengan mereka yang dibesarkan langsung di zaman digital. Tetapi kedua generasi ini tentu mendapatkan situasi yang sama ketika umum berkarya [membuat] foto. Adanya perkembangan tehnologi yang cepat dan terus menerus, yang mengakibatkan seorang [jurufoto pun] perlu terus menerus belajar agar dapat berkerja maxmimal.

Otoritas Estetika Peredaraan [karya foto] pun kini tidak saja melalui media cetak tetapi lebih sering juga dalam media elektronik. Kemudahan tampilan di media sosial dan kebutuhan akan imej [foto] di media elektronik, menyebabkan adanya ‘demokratisasi peredaran gambar foto. Di media masa elektronik, Siapapun pencipta foto amatir maupun profesional, bila dianggap layak tampil, dihadirkan.

Selain tentu mediasosial yang lebih bebas dan seringkali tanpa kuratorial atau redaktur yang memilih/kurasi foto. Situasi ini, bagi para jurufoto, memungkinkan karyanya untuk dibandingkan dengan karya mereka yang bukan profesional, secara terbuka.
Majalah Eksekutif di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI