Tampilkan di aplikasi

Selamat berjuang Mr President

Majalah Eksekutif - Edisi 487
7 Juli 2022

Majalah Eksekutif - Edisi 487

Dalam perjalanan bus antar negara Paris Amsterdam, saya mengamati berita Jokowi menjalankan Misi Perdamaian

Eksekutif
Ini merupakan lompatan dimana sebelumnya Jokowi enggan hadir di forum­forum internasional. ­ Sekarang Presiden lain dari sebelumnya dan mulai menjalankan amanat UUd 1945, politik luar negeri bebas aktif.

Ijinkan saya menyampaikan rilis dari pandangan saya terhadap misi perdamaian Jokowi ini. Perlu kita dukung. Perang di jaman super modern seperti sekarang ini sangat tidak populer dan sangat membahayakan seluruh umat manusia di bumi.

Perang jelas merupakan sebuah kebodohan kolektif karena jika seluruh persenjataan sangat super modern dikeluarkan atas dasar emosi marah para pemimpinnya.

Maka, bukan hanya negara yang berperang tetapi seluruh isi bumi terancam dan bahkan hancur, karena begitu kecanggihan super dari peralatan perang pada jaman ini. Bom nuklir lebih setengah abad yang lalu, pada tahun 1945 sudah mampu membumihanguskan dua kota Jepang.

Apalagi teknologi persenjataan modern sekarang, pasti lebih dahsyat daya hancurnya dibandingkan tujuh dekade yang lalu. Karena itu, pemimpin negara besar yang jengah itu harus berpikir lebih jauh akibat dari perang seperti sekarang ini.

Sebaliknya, harus ada lebih banyak hadir pemimpin yang menjalankan misi perdamaian dibandingkan dengan unjuk kegagahan dan kepongahan untuk mengobarkan perang seperti masa perang dunia kesatua dan kedua.

Dari sisi pandangan seperti ini, maka misi perdamaian Jokowi ke Ukraina dan Rusia merupakan secercah harapan dan langkah awal agar bumi lebih damai dan jauh dari perang.
Majalah Eksekutif di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI