Kenaikan harga komoditas yang cenderung menguat belakangan ini telah menggairahkan kembali industri tambang, yang berdampak langsung terhadap meningkatnya permintaan kebutuhan akan alat berat, khususnya yang terkait dengan bisnis rental, menurut Riky Agustridi, GM Rental & Used Equipment PT. Intraco Penta Wahana yang lebih dikenal dengan brand Terra Rent, bagian dari Intraco Penta Group.
“Bisnis rental itu selalu mengalami up and down. Akan tetapi dalam jangka panjang grafiknya meningkat. Saat ini tren umum bisnis rental, baik di segmen mining (batubara dan emas) maupun konstruksi, terus meningkat,” ungkapnya dalam perbincangan dengan majalah Equipment Indonesia di markas PT. Intraco Penta Wahana yang terletak di kawasan Cakung – Cilincing, Jakarta Timur, Selasa (2/10/2018).
Terra Rent bergerak di bidang rental alat berat/konstruksi, terutama untuk keperluan pertambangan batubara, emas, nikel, minyak & gas, infrastruktur serta perkebunan Riky mengakui kalau performa bisnis rental sangat bergantung pada harga komoditas. Kalau terjadi krisis, maka dampaknya sangat luar biasa. Namun, begitu harga komoditas menguat, bisnis rental alat cenderung mengalami kenaikan signikan.
Riky mencontohkan siklus gejolak yang menerjang bisnis tambang pada tahun 2008 dan 2013, dan baru dalam 1-2 tahun belakangan ini kembali meningkat, terutama di sektor batubara. Dia tidak menyangkal adanya peningkatan permintaan alat rental di sektor konstruksi yang digerakkan oleh pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang cukup massive di berbagai daerah dewasa ini, namun laju pertumbuhannya tidak sedrastis di sektor tambang.
