Tampilkan di aplikasi

Buku Penerbit Forum hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Perang Atas Nama Iman

Telaah Evolusi Jihad Era Rasulullah

1 Pembaca
Rp 80.000

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 240.000 13%
Rp 69.333 /orang
Rp 208.000

5 Pembaca
Rp 400.000 20%
Rp 64.000 /orang
Rp 320.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Terminologi "jihad" memang kontroversial dan multitafsir. Namun demikian, jika kita dihadapkan pada terminologi "perang", maka jelaslah gambaran yang mengisi pikiran kita. Sejarah umat manusia memang tidak lepas dari perang, pertempuran, penaklukan, dan istilah sejenisnya yang melibatkan adu fisik dan atau adu senjata. Apa pun latar agama yang dipeluk oleh umat manusia, fenomena perang tidak bisa terhindarkan.

Bangsa dan suku mana saja tidak lepas dari peperangan di masa lalu. Oleh karenanya, perang bukanlah milik agama Islam Semata. Sebelum Nabi Muhammad Saw diutus untuk mendakwahkan risalah Islam, perang telah menjadi "tradisi" bagi umat manusia. Dengan demikian, kita tidak memberikan porsi yang tepat dan pantas jika mengklaim bahwa Islam adalah agama yang melegalkan perang. mengajarkan radikalisme, dan menghalalkan kekerasan secara brutal. Lantas, bagaimana perang yang dilakukan oleh umat Islam di era awal?

Dalam berbagai literatur sejarah, umat Islam era awal-yang dalam buku ini disebut sebagai kaum beriman awal-memang melakukan banyak ekspedisi militer. Mulai dari pertempuran melawan kaum Quraysh dalam Perang Badr, Uhud, Khandaq, penaklukan kota Makkah, hingga pertempuran melawan tiga klan Yahudi (Bani Qaynuqa', Bani Al-Nadir, dan Bani Qurayzah) di Madinah, umat Islam mengangkat senjata, baik untuk menyerang maupun bertahan. Dari peristiwa inilah klaim perang dirujuk oleh sebagian umat Islam dan para peneliti, baik muslim maupun nonmuslim. Dari aneka ekspedisi militer yang dilakukan oleh kaum beriman awal itu pula doktrin jihad didasarkan. Buku ini hadir sebagai jawaban sekaligus penolakan atas argumentasi bahwa jihad di jalan Allah adalah perang. Buku ini memaparkan secara jeli perihal motif perang yang dilakukan oleh kaum beriman awal yang rupanya tidak melulu jihad di jalan Allah.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Khairul Amal

Penerbit: Penerbit Forum
ISBN: 9786025196096
Terbit: Desember 2018 , 213 Halaman










Ikhtisar

Terminologi "jihad" memang kontroversial dan multitafsir. Namun demikian, jika kita dihadapkan pada terminologi "perang", maka jelaslah gambaran yang mengisi pikiran kita. Sejarah umat manusia memang tidak lepas dari perang, pertempuran, penaklukan, dan istilah sejenisnya yang melibatkan adu fisik dan atau adu senjata. Apa pun latar agama yang dipeluk oleh umat manusia, fenomena perang tidak bisa terhindarkan.

Bangsa dan suku mana saja tidak lepas dari peperangan di masa lalu. Oleh karenanya, perang bukanlah milik agama Islam Semata. Sebelum Nabi Muhammad Saw diutus untuk mendakwahkan risalah Islam, perang telah menjadi "tradisi" bagi umat manusia. Dengan demikian, kita tidak memberikan porsi yang tepat dan pantas jika mengklaim bahwa Islam adalah agama yang melegalkan perang. mengajarkan radikalisme, dan menghalalkan kekerasan secara brutal. Lantas, bagaimana perang yang dilakukan oleh umat Islam di era awal?

Dalam berbagai literatur sejarah, umat Islam era awal-yang dalam buku ini disebut sebagai kaum beriman awal-memang melakukan banyak ekspedisi militer. Mulai dari pertempuran melawan kaum Quraysh dalam Perang Badr, Uhud, Khandaq, penaklukan kota Makkah, hingga pertempuran melawan tiga klan Yahudi (Bani Qaynuqa', Bani Al-Nadir, dan Bani Qurayzah) di Madinah, umat Islam mengangkat senjata, baik untuk menyerang maupun bertahan. Dari peristiwa inilah klaim perang dirujuk oleh sebagian umat Islam dan para peneliti, baik muslim maupun nonmuslim. Dari aneka ekspedisi militer yang dilakukan oleh kaum beriman awal itu pula doktrin jihad didasarkan. Buku ini hadir sebagai jawaban sekaligus penolakan atas argumentasi bahwa jihad di jalan Allah adalah perang. Buku ini memaparkan secara jeli perihal motif perang yang dilakukan oleh kaum beriman awal yang rupanya tidak melulu jihad di jalan Allah.

Pendahuluan / Prolog

Prakata
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas taufik dan hidayah-Nya sehingga buku ini akhirnya bisa terselesaikan. Shalawat dan salam tidak lupa pula penulis persembahkan kepada sang junjungan dan teladan, Nabi Muh}ammad Saw, Ahl Al-Bayt, para sahabat, dan ulama-ulama pewaris beliau.

Buku ini sangat jauh dari kesempurnaan. Sebagaimana penelitian akademik lainnya, kesimpulan yang penulis ambil di dalamnya bersifat tidak konklusif, tentatif, dan sangat terbuka untuk perubahan. Hal ini selain disebabkan oleh nature penelitian sejarah yang memungkinkan setiap peneliti untuk mengajukan opini yang berbeda terhadap satu peristiwa sejarah yang sama, juga disebabkan oleh banyaknya kekurangan yang ada di dalam penelitian ini.

Penulis mengklaim bahwa pendekatan yang penulis ambil terhadap sumber-sumber sejarah Islam dalam penelitian yang dibukukan ini adalah gabungan antara source-critical approach (pendekatan yang menggunakan perbandingan sebanyak mungkin sumber-sumber yang berbeda sebagai metode utama untuk menyelesaikan permasalahan anakronisme, kontradiksi, absurditas, dan permasalahan lain yang ditemukan dalam sumber) dengan tradition-critical approach. Hanya saja, kenyataannya sumber-sumber yang penulis jadikan bahan perbanding an sangatlah terbatas.

Sumber-sumber utama yang penulis rujuk hanya Al-Si>rah Al- Nabawiyyah karya Ibn Hisham> (w. 213 H), Al-Maghaz> i > karya Al-Waq> idi > (w. 207 H), dan Ta>ri>kh Al-Rusul wa Al-Muluk karya Al-T{abari> (w. 310 H). Sementara itu, informasi yang penulis ekstrak dari sumber-sumber lain seperti Al-Munammaq fi> Akhba>r Quraysh karya Ibn H{abi>b (w. 245 H), Ta>ri>kh Al-Madi>nah Al-Munawwarah karya Ibn Shabbah (w. 262 H), dan Wafa>’ Al-Wafa>’ bi Akhba>r Da>r Al-Mus}t}afa> karya Al-Samhu>di> (w. 911 H) bisa dikatakan sangat sedikit.

Untuk biografi, sumber utama yang banyak penulis kutip adalah Al-Ta{ baqat> Al-Kubra > Ibn Sa’d (w. 230 H), sedangkan kitab-kitab yang penulis jadikan pembanding hanya Usud Al-Gha>bah karya Ibn Al-Athi>r (w. 630 H) dan Al-Is}a>bah fi> Tamyi>z Al-S{ah}a>bah karya Ibn H{ajar Al- ‘Asqala>ni> (w. 852 H). Jika sumber-sumber yang digunakan sebagai bahan rujukan diperluas (mencakup juga kitab-kitab geografi dan genealogi, misalnya) dan jumlahnya diperbanyak (mencakup sumbersumber yang lebih belakangan, seperti ‘Uyu>n Al-Athar karya Ibn Sayyid Al-Na>s [w. 734 H] dan Al-Bida>yah wa Al-Niha>yah karya Ibn Kathi>r [w. 774 H], misalnya)1 tentu hasil penelitian ini akan lebih otoritatif dan lebih bisa dipertanggungjawabkan.

Hasil penelitian akan lebih seimbang jika sumber yang penulis gunakan tidak hanya berasal dari sejarawan-sejarawan Muslim. Penulis akan membahas di Bagian I (Prolog) bahwa sumber-sumber Non-Muslim tidak bisa dijadikan sumber utama dalam penelitian sejarah Islam awal, seperti yang telah dilakukan oleh Patricia Crone, Gerald Hawting, John Wansbrough, dan sarjana-sarjana skeptis lainnya. Meski pun begitu, peng gunaan sumber-sumber Non-Muslim ini akan me nyeimbang kan pe mahaman kita yang cenderung bias karena terlalu banyak ber gantung pada sumber-sumber Islam. Sayangnya, penulis tidak bisa meng akses sumber-sumber tersebut karena keterbatasan bahasa.

Penelitian ini juga sangat terbatas dalam ruang lingkup pembahasan nya. Penulis hanya menjadikan dua kelompok (orang-orang Quraysh Makkah dan orang-orang Yahudi Madinah) sebagai objek utama pembahasan penelitian untuk mendapatkan kesimpulan di atas. Jika objek kajian diperluas hingga mencakup kabilah-kabilah Badui dan Yahudi di luar Madinah (yaitu Fadak dan Khayba>r), penelitian ini mungkin akan memiliki nilai lebih. Hal ini memang dirasa sangat kurang, namun penulis memiliki alasan tersendiri. Dua kelompok ini (Quraysh Makkah dan Yahudi Madinah) mendapatkan pembahasan yang cukup signifikan dalam sumber-sumber klasik dan modern.

Kabilah-kabilah Badui, di lain pihak, hanya mendapatkan sedikit porsi dalam sumber-sumber tersebut.2 Alasan lain yang membuat penulis mengabaikan pembahasan tentang kabilah-kabilah Badui adalah karena struktur tribal di dalam kabilah-kabilah ini sangat kompleks dan membingungkan sehingga, menurut penulis, akan memakan waktu lebih lama untuk mengkajinya.

Buku ini diadopsi dari naskah tesis yang penulis ajukan kepada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah sebagai syarat untuk memperoleh gelar MA (Magister Agama). Setelah hampir 3,5 tahun membaca dan menelaah ratusan buku dan artikel, jerih payah penulis akhirnya terbayarkan dengan terbitnya buku ini. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan proyek ini.

Ucapan terima kasih tak terhingga penulis haturkan kepada keluarga penulis; Apa Abu Bakar, Ama Yafsah, Adiak-adiak Husnul Fikri, Hamidatul Hasanah, Zahratul Hayati, (almarhumah) Ami Jusni, (almarhum) Apa Umar, (almarhum) Pak Uncu Erizal; yang tidak lelah mendorong penulis untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya dan menyelesaikan tesis secepat-cepatnya.

Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai elemen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bantuan secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian studi penulis. Dua nama akan penulis sebut secara khusus, yaitu Dr. Fuad Jabali, MA, yang telah membimbing penulis, dan Prof. Dr. Iik Arifin Mansoornur, yang telah memberikan berbagai masukan dan saran kepada penulis selama penulisan tesis.

Selain itu, penulis juga ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada jajaran pimpinan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Prof. Dr. Dede Rosyada, MA (Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta); Prof. Dr. Masykuri Abdillah, MA (Direktur Sekolah Pascasarjana); Ketua Program Doktor Prof. Dr. Didin Saepudin, MA; dan Ketua Program Magister Dr. JM Muslimin, MA. Ucapan terima kasih tidak lupa pula penulis ucapkan kepada seluruh guru besar dan dosen di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: khususnya Dr. JM Muslimin, MA; Prof. Dr. M. Ihsan Tanggok, MSi; Dr. Din Wahid, MA; Prof. Dr. Abuddin Nata, MA; Prof Dr. Iik Arifin Mansoornur, MA; Dr. Suparto, M. Ed; Dr. Khamami Zada, MA; dan Dr. Usep Abdul Matin, MA; yang telah memberikan banyak masukan dan kritikan konstruktif selama ujian-ujian proposal, work in progress (WIP) I dan II, dan komprehensif.

Penulis juga ingin berterima kasih kepada petugas-petugas administrasi di Sekretariat dan pegawai perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah menyediakan layan an akademik dan memberikan akses terhadap buku-buku penting untuk penyelesaian studi penulis.

Meskipun penulis memperoleh banyak sekali bantuan selama me nyelesaikan buku ini, segala kesalahan dan kekurangan di dalamnya sepenuhnya berasal dari diri penulis. Penulis akan sangat berterima kasih kepada semua pihak yang berkenan meluangkan waktu untuk mem baca dan mengritisi buku ini. Semoga karya sederhana ini bisa ber manfaat, bagi penulis khususnya, dan pembaca pada umumnya.

Ciputat, Juli 2017
Penulis,

Khairul Amal

Penulis

Khairul Amal - Khairul Amal, S.S.I., M.A., lahir di Padang pada 7 Agustus 1987. Ia mengenyam pendidikan tingkat dasar dan menengah pertamanya di kota kelahirannya. Setelah tamat dari pendidikan menengah pertama pada 2002, ia melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi di Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, dan selesai pada pada 2007.

Setahun kemudian, ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan nya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk meraih gelar sarjana. Sementara itu, gelar magisternya berhasil direngkuh di almamater yang sama pada 2017. Buku yang ada di tangan pembaca ini me rupakan hasil penelitian yang dilakukannya sebagai syarat untuk mem peroleh gelar magisternya. Kini, penulis mengabdikan diri di kota ke lahiran nya dengan mengampu mata kuliah “Sejarah dan Peradaban Islam” di UIN Imam Bonjol, Padang.

Daftar Isi

Cover
Pengantar Penerbit
Prakata
Daftar Isi
Prolog
Agama dan Kekerasan
     Formulasi Narasi Sejarah
     Narasi Sejarah Islam
     Kekerasan dan Jihad
Kaum Beriman Awal Di Makkah
     Struktur Sosial Kemasyarakatan Makkah
     Permusuhan Quraysh terhadap Kaum Beriman
     Respons Kaum Beriman terhadap Permusuhan Quraysh
Kaum Beriman Awal Di Madinah
     Kaum Beriman dan Quraysh Makkah
     Hijrah dan Jihad
     Ekspedisi-ekspedisi Militer Awal Kaum Beriman terhadap Quraysh
     Kaum Beriman dan Yahudi Madinah
     Ghazwah Bani Qaynuqa’
     Ghazwah Bani Al-Nadir
     Ghazwah Bani Qurayzah
Epilog
Daftar Pustaka
     Sumber Primer
     Sumber Sekunder
     Jurnal
     Tesis dan Disertasi
     Artikel Online
Glosarium
Indeks
Tentang Penulis
Cover Belakang