Tampilkan di aplikasi

Geliat erupsi Gunung Agung

Majalah Forum Keadilan - Edisi 16/XXVI
14 Desember 2017

Majalah Forum Keadilan - Edisi 16/XXVI

Abu vulkanis Gunung Agung menutupi pohon dan perumahan di kawasan Desa Sibetan, Karangasem, Bali. / Foto : ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

Forum Keadilan
Desa Sebudi, Kabupaten Karangasem, Bali, sunyi. Desa yang hanya berjarak enam kilo meter dari puncak Gunung Agung itu tampak lengang karena ditinggalkan oleh warga yang mengungsi. Setelah mengalami krisis selama kurang lebih dua bulan, Gunung Agung akhirnya memuntahkan awan panas pada Selasa sore, 21 November 2017.

Gunung yang berada di Kabupaten Ka - rangasem tersebut mengeluarkan asap dan abu vulkanik setinggi 600 meter. Letusan susulan terjadi pada Sabtu 25 November 2017, pukul 17.30 WITA. Dalam letusan kali ini teramati kolong abu kelabu-kehitaman setinggi 1.500 meter di atas puncak gunung.

"Telah terjadi letusan Gunung Agung, kolom abu teralati berwarna kelabu-kehitaman bertekanan sedang setinggi 1500 m di atas puncak Gunung Agung," kata Kasubid Mitigasi Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui siaran pers pada Sabtu sore. Bahkan letusan ini dapat disaksikan secara langsung oleh warga sekitar.

Pasalnya beberapa hari terakhir Gunung Agung tertutup kabut. Tapi saat terjadi letusan, puncak terlihat lebih jelas. Suasana mencekam saat awan panas menyembur dari puncak Gunung Agung yang menandai letusan gunung dengan ketinggian 3.031 meter itu dimulai. Ketut Nuade, warga Desa Sebudi mengatakan, abu vulkanik menghujani kampungnya pada Jumat 24 November 2017 tengah malam.

"Saat keluar rumah bau belerangnya kuat, terus putih semua," kata Nuade di lokasi pengungsian. Nuade dan warga desa segera mengambil langkah aman. Mereka bergegas menuju lokasi pengungsian yang telah disiapkan oleh pemerintah daerah setempat. Berduyun-duyun, malam itu juga mereka memenuhi posko pengungsian GOR Swecapura, Karangasem.
Majalah Forum Keadilan di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI