Tampilkan di aplikasi

Dibalik aksi kartu kuning, siapa ambil keuntungan

Majalah Forum Keadilan - Edisi 21/XXVI
12 Februari 2018

Majalah Forum Keadilan - Edisi 21/XXVI

Seorang yang diduga mahasiswa UI berdiri dan mengacungkan kertas sebesar map berwarna kuning (kanan) ke arah Presiden Joko Widodo dan Rektor UI Prof Muhammad Anis seusai meresmikan Forum Kebangsaan saat menghadiri Dies Natalis ke-68 Universitas Indonesia (UI) di Balairung UI, Depok, Jawa Barat, Jumat (2/2). / Foto : MI/RAMDANI

Forum Keadilan
Presiden Jokowi diberi kartu kuning. Momen ini langsung dikemas berbagai pihak menjadi isu penting. Pro-kontra langsung menggelinding. Siapa diuntungkan? Kartu kuning yang diberikan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia Zaadit Taqwa untuk Presiden Joko Widodo menuai polemik.

Sejumlah politisi langsung menyambar isu ini dan dikemas sesuai kepentingan. Lantas siapa yang paling diuntungkan dari kritikan ini. Aksi kartu kuning dilakukan Zaadit saat Jokowi masih berada di atas panggung usai memberikan sambutan di acara Dies Natalies UI di Kampus UI, Jumat pekan lalu.

Saat sesi foto bersama, tiba-tiba Zaadit Taqwa mengacungkan kartu kuning kepada Presiden Joko Widodo sambil meniup peluit. Zaadit mengatakan, kartu kuning tersebut sebagai peringatan kepada Jokowi mengenai berbagai masalah yang terjadi di dalam negeri.

Setidaknya ada tiga isu utama yang ingin disampaikannya, yakni gizi buruk dan wabah penyakit di Asmat yang sudah menewaskan puluhan orang, rencana pemerintah mengangkat penjabat gubernur dari Polri/TNI, dan terakhir terkait draf peraturan baru organisasi mahasiswa (ormawa).

“Aturan baru itu mengancam kebebasan berorganisasi dan gerakan kritis mahasiswa. Artinya ada agenda reformasi yang belum terlaksana sampai saat ini,” kata Zaadit. Banyak kalangan memuji keberanian Zaadit melakukan protes seorang diri. Tidak sedikit pula yang mengecam, karena aksinya itu telah mencoreng wibawa Jokowi.

Seharusnya Zaadit bisa menggunakan almamaternya untuk menyampaikan kritikan itu secara langsung, tanpa diketahui publik. Zaadit punya jawaban sendiri terkait cibiran itu. Sejak awal dia tidak ada niat melakukan aksi kartu kuning disertai pluit itu.

Skenario yang dilakukannya ialah menemui Jokowi langsung bedialog membahas tiga agenda yang menjadi sorotannya. Niatnya ini terkesan bakal berjalan mulus karena rektorat telah mengagendakan pertemuan Jokowi dengan BEM UI.
Majalah Forum Keadilan di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI