Kebanyakan dari kita mungkin menganggap bahwa pilot pesawat adalah pahlawan atas selamatnya sebuah penerbangan. Tapi ternyata pahlawan juga butuh pahlawan, bro. Supaya Pilot dapat menerbangkan pesawat dengan aman Menurut Sandy Rizky Ramadhan, Teknisi Pesawat GMF Aeroasia, menjadi seorang teknisi pesawat nggak sesimpel jadi montir di bengkel mobil atau motor. Perawatannya nggak sekedar ganti oli atau busi pada mobil atau motor. Karena masalah pesawat itu macem-macem. Kadang bermasalah pada engine, flight control, atau system hidrolik-nya yang bermasalah. Ini memang bisa dibilag bengkelnya pesawat, tapi dengan sistem yang lebih kompleks.
“Pesawat ini kalau masuk bengkel harus terjadwal. Ada beberapa ribu flight hours, mereka harus masuk sini. Kalau mereka ada trouble, mereka harus masuk sini. Karena menyangkut nyawa orang lain. Yang jelas pesawat itu harus layak terbang. Kalau nggak layak, ya nggak boleh terbang,” tutur Sandy saat di temui di kantor GMF AeroAsia, Bandara International Soekarno Hatta pada 31 Maret 2016 Banyak Tantangan Menjadi seorang teknisi pesawat bisa dibayangkan bagaimana tantangannya. Apalagi pekerjaan ini juga menyangkut nyawa banyak orang dalam setiap penerbangan. Maka setiap teknisi dituntut untuk mampu menganalisis masalah pada pesawat hingga problem solving dalam waktu yang singkat.
Bukan itu doang, pasalnya kita akan selalu bertemu dengan masalah-masalah baru yang kadang kita pun nggak tahu penyebabnya apa. Di situasi adanya masalah baru, dengan tuntutan untuk problem solving dalam waktu yang singkat, ini merupakan tantangan tersendiri bagi Sandi, tapi sekaligus pekerjaan seru baginya. “Kalau kita di based maintenance ya. Based maintenance itu perawatan besar. Apalagi perawatnnya juga di landasan pesawat. Gue kadang-kadang ke depan juga (lapangan landasan pesawat). Jadi pesawat landing, di handling sama kita terus dia terbang lagi. Nah, setiap pesawat mendarat, itu pasti ada masalah.
