Libur Buat sebagian besar orang, kata yang dipakai sebagai judul di atas itu selalu ditunggu-tunggu hadirnya. Apalagi mereka yang tiap harinya penat berkutat sama rutinitas atau kesibukan yang kayaknya nggak habis-habis. Libur nggak pelak adalah jawaban paling manjur. Kenapa? Ya simpel aja, karena di saat libur kita bisa membebaskan diri dari semua hal yang biasa melekat di keseharian tadi.
Di saat itu kita benar-benar bisa ngasih waktu dan perhatian sama orang-orang kesayangan, ya keluarga, teman, pacar (kalau punya) dan lainnya. Di saat itu juga kita bisa nge-recharge otak dan pikiran, dengan mengalihkan fokus sejenak dari bermacam masalah yang kita hadapi sehari-hari, ke hal-hal yang kita sukai tapi nggak pernah bisa dilakukan gara-gara kesibukan atau rutinitas.
Itu sebab saya nggak terlalu setuju kalau liburan itu jadi penuh keharusan. Misal, harus traveling, harus kuliner, harus sama keluarga, harus sama pacar, harus ini, harus itu…. Halah. Kok jadinya malah ribet sendiri deh? Ya bebas sajalah. Namanya juga libur. Mau dihabiskan dengan tidur melulu, atau begadang nonton Euro doang, kalau memang itu bisa membuat badan dan pikiran kita kembali fresh, kenapa nggak?
Kalau kata seorang teman yang (kayaknya) lebih bijak dari saya, “Percuma aja liburan, kalau kepalanya (pikiran, maksudnya), masih mikirin yang itu-itu aja (kerja, sekolah dan yang mengelilinginya). Sama percumanya dengan liburan tapi dipaksain mikir. Pas udah masuk lagi, dijamin nggak bakalan refresh!” See? Pada akhirnya liburan bukan masalah harus ke mana, atau musti ngapain. Tapi justru gimana supaya pas kelar liburan, dan mulai ber-rutinitas lagi kita bisa beneran fresh. Ya fi sik, pikiran juga mental. Gitu aja sih.